RADAR TANGSEL RATAS – Belum lama ini, Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Afriansyah Noor, menyatakan bahwa adanya pandemi Covid-19 telah memunculkan ide-ide kreatif di masyarakat untuk menghasilkan berbagai sumber ekonomi di tengah segala keterbatasan. Salah satu contohnya adalah muncul dan berkembangnya bisnis video game sebagai bagian dari ekonomi kreatif.
Atas dasar itulah, Afriansyah beserta jajarannya di Kementerian Ketenagakerjaan bertekad akan terus mendorong sektor ekonomi kreatif menjadi penyanggah perekonomian nasional.
“Ekonomi kreatif bertumpu pada kekuatan dan kompetensi SDM, yaitu kemampuan menciptakan nilai tambah produk atau jasa berbasis ide, kreativitas dan inovasi,” tutur Afriansyah saat memberikan kata sambutan pada peluncuran Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Bidang Keahlian Pengembangan Video Game, di Ruang Tridharma Kemnaker, Senin (4/7).
Menurut Afriansyah, SKKNI bidang keahlian pengembangan video game merupakan bentuk dari produk ekonomi kreatif dalam menghasilkan para kreator game lokal agar memiliki inovasi menjadi pembuat game.
Ia mengingatkan bahwa industri game buatan Indonesia harus juga didukung oleh infrastruktur jaringan, pendanaan, SDM dan kebijakan. Karena itu, pemerintah akan konsisten mendukung pertumbuhan industri game agar menjadi industri kuat dan berdaya saing.
“Masih banyak bidang keahlian yang harus dipersiapkan standar kompetensinya, khususnya berkaitan dengan future job,” ungkap Afriansyah.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kemnaker, Budi Hartawan, menjelaskan bahwa SKKNI keahlian pengembangan video game merupakan upaya pemerintah untuk membangun dan menyiapkan kompetensi SDM pembuat game lokal melalui kompetisi video game.
“Ini upaya kita mendorong, memotivasi dan mendukung lahirnya para pembuat game lokal,” ujar Budi.