Terus Dikembangkan Hingga 2025, Stasiun Manggarai Bakal Jadi Pusat Integrasi Antarmoda

0
126
Pengembangan Stasiun Manggarai akan terus dilakukan hingga tahun 2025. Nantinya, Stasiun Manggarai menjadi stasiun sentral pertama dan terbesar di Indonesia, dan diproyeksikan menjadi episentrum baru dari pergerakan masyarakat di kawasan aglomerasi Jabodetabek. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Integrasi antarmoda menjadi salah satu fokus utama sekaligus melengkapi pengembangan Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan. Hal ini untuk memudahkan mobilitas masyarakat, sekaligus meningkatkan ridership yang melalui stasiun ini.

Untuk itu, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan bersinergi dengan Pemerintah Daerah dan stakeholder terkait untuk menata lingkungan di sekitar Stasiun Manggarai untuk menunjang operasional stasiun.

“Kami terus berkoordinasi dengan Pemda DKI Jakarta terkait akses dan penataan ruang di sekitar Stasiun Manggarai untuk memaksimalkan fungsi stasiun sebagai kawasan transit oriented development (TOD) di lahan seluas 2,4 hektar ini,” ujar Dirjen Perkeretaapian, Zulfikri, sebagaimana yang dikutip InfoPublik, Jumat (8/7).

Pengembangan Stasiun Manggarai, lanjut Zulfikri, menjadi kebutuhan yang mendesak dan perlu segera dituntaskan. Pasalnya, kondisi Stasiun Manggarai sebelum dikembangkan relatif sangat terbatas untuk melayani perjalanan kereta api (KA) dan lonjakan jumlah penumpang yang cukup signifikan setiap tahunnya.

“Dengan hanya delapan jalur untuk KRL, dan dua jalur untuk KA antarkota, Stasiun Manggarai harus menanggung beban sejumlah 726 perjalanan KA setiap harinya dengan total 1,2 juta penumpang, sehingga menyebabkan penumpukan dan antrian kereta untuk masuk ke Stasiun Manggarai,” urainya.

BACA JUGA :  Menlu Jaushieh Joseph Wu: China Telah 'Menyesatkan' Dunia Soal Kedaulatan Taiwan

Zulfikri optimistis, melalui pembangunan Stasiun Manggarai ini, permasalahan dalam layanan kereta api komuter di kawasan aglomerasi Jabodetabek perlahan dapat diatasi. Sebab, nantinya Stasiun Manggarai akan memiliki 18 jalur aktif untuk melayani KRL, KA Jarak Jauh, dan KA Bandara.

Bak gayung bersambut, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia/KAI (persero), Didiek Hartantyo, menyatakan siap mendukung upaya DJKA dalam mengembangkan Stasiun Manggarai. “Kami akan mengupayakan optimalisasi prasarana termasuk peron pada Stasiun Manggarai untuk menunjang operasional kereta api agar pembangunan dapat berlangsung dengan lancar,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa KAI Group siap mendukung dengan menambah KA feeder untuk KRL Commuterline dan peningkatan serta penambahan kapasitas angkut untuk mengurangi penumpukan penumpang di Stasiun Manggarai.

Selain itu, Didiek juga memastikan bahwa KAI Group memiliki sarana dan sumber daya manusia yang siap untuk menunjang rencana peningkatan layanan di Stasiun Manggarai.

“Kami juga akan memaksimalkan operasional Stasiun Matraman yang sudah selesai dibangun oleh rekan-rekan DJKA sebagai alternatif bagi penumpang selain Stasiun Manggarai dan Stasiun Jatinegara,” pungkas Didiek.

BACA JUGA :  Bila Ibu Kota Negara RI Sudah Pindah ke Kaltim, Heru Budi: Nama Jakarta Berubah Jadi DKJ Atau DKEJ

Sebagai informasi, pengembangan Stasiun Manggarai menjadi stasiun sentral pertama dan terbesar di Indonesia diproyeksikan akan menjadi episentrum baru dari pergerakan masyarakat di kawasan aglomerasi Jabodetabek. (BD)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini