RADAR TANGSEL RATAS – Bali akan menjadi tuan rumah World Water Forum (WWF) ke 10 pada tahun 2024 mendatang. Indonesia akan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang menghelat festival air terbesar sejagat ini.
Pemilihan venue untuk ajang WWF ke-10 telah diputuskan dalam pertemuan Dewan Gubernur World Water Council (WWC) ke-9 di Dakar, Senegal, pada 19 Maret 2022. Dalam pemilihan ini, Bali bersaing dengan Roma, Italia.
Mengutip situs Kemlu RI, Senin (20/3), untuk terpilih sebagai tuan rumah WWF 2024 kandidat harus memperoleh dukungan simple majority (minimal 19 dari 36 suara). Dan Bali dinyatakan terpilih setelah memperoleh 30 suara dalam pemilihan tersebut.
WWF merupakan kegiatan pertemuan internasional terbesar di bidang air yang membahas pengelolaan sumber daya air melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Diprakarsai oleh World Water Council (WWC), WWF diselenggarakan setiap tiga tahun dan telah berlangsung secara rutin sejak 1997.
WWF 2024 di Bali akan mengangkat tema “Water for Shared Prosperity” yang sangat relevan dengan kondisi global saat ini, di mana ketersediaan air bersih masih menjadi tantangan bagi banyak negara.
“Di Asia Tenggara kita yang menjadi pertama menghelat acara ini, dulu di Korea Selatan, Jepang dan lain-lain,” ungkap Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Basuki Hadimuljono, dalam acara First Announcement 10th WWF di Kementerian PUPR, Jumat (8/7).
Terpilihnya Bali merupakan bentuk kepercayaan masyarakat internasional terhadap peran kepemimpinan dan komitmen Indonesia dalam isu pengelolaan air. Sebagaimana dimaklumi, akses terhadap air bersih dan sanitasi merupakan salah satu elemen penting dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Menurut Basuki, acara ini akan terbagi dalam 350 sesi dengan target mencapai 100.000 peserta delegasi dan pengunjung. Selain itu, ajang besar ini juga akan dihadiri oleh 12 kepala negara, 56 menteri, 172 negara, dan sekitar 2.000 jurnalis. “Ini menolong kunjungan wisatawan sebanyak 100.000 tanpa promosi,” tandasnya.
Gubernur Bali I Wayan Koster, menegaskan Bali siap untuk kembali menyelenggarakan acara internasional, melihat sudah banyak pengalaman.
“Pada saat pandemi, Bali juga pernah menyelenggarakan konferensi tingkat tinggi. Pertemuan global platform risk reduction juga berhasil dengan baik. Ke depan dipersiapkan pertemuan G20,” tuturnya.
Fasilitas pendukung, lanjut I Wayan, juga sudah tersedia. Dia juga berjanji kemasan acara ini akan sangat bagus dan tidak biasa dari acara internasional sebelumnya. (BD)