RADAR TANGSEL RATAS-Masya Allah, di Hari Raya Idul Adha 1443 H ini, jajaran pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) dan Pantia Kurban Masjid As Sunnah Bintaro membagikan 1.000 lebih paket daging kurban kepada warga. Ribuan paket daging kurban itu dibagikan kepada warga sekitar Masjid As Sunnah Bintaro yang berhak menerimanya.
Selain itu, ribuan paket daging kurban tersebut diberikan kepada jamaah Masjid As Sunnah Bintaro yang berhak menerimanya. Demikian diungkapkan Ketua Panitia Kurban Hari Raya Idul Adha 1443 H Masjid As Sunnah Bintaro, Abdul Somad.
Kepada awak redaksi Kantor Berita RADAR TANGSEL ratas.id, Minggu pagi (10/7/2022), di lokasi penyembelihan hewan kurban Masjid As Sunnah Bintaro, Abdul Somad mengatakan, Alhamdulillah, proses penyembelihan hewan kurban berjalan lancar dan setiap rutin kegiatan ini selalu dijalankan. “Alhamdulillah, kita (panitia dan pengurus DKM) Masjid As Sunnah Bintaro setiap tahun tidak pernah absen melaksanakan ibadah-ibadah Idul Adha, Salat Ied lalu melakukan penyembelihan hewan kurban,” ujarnya.
Pria yang sangat santun dan ramah terhadap masyarakat itu menjelaskan, setiap tahun, Alhamdulillah, ada peningkatan baik dari sisi jamaah maupun masyarakat yang berkurban melakukan penyembelihan hewan kurban. Dan, lanjutnya, ini merupakan syiar Islam.
“Kita mensyiarkan syiar Islam dengan kurban ini,” tukas ayah yang mempunyai seorang anak hafiz (penghafal Al Quran) dan sang putra rutin menjadi imam salat fardlu di Masjid As Sunnah Bintaro itu.
Saat ditanya berapa jumlah hewan kurban yang disembelih tahun ini? Abdul Somad pun menjawab dengan rinci.
“Hari ini semua kita lakukan penyembelihan. Tahun ini, kita ada sapi 8 ekor sapi dan kambingnya 90 ekor. Jadi ada 1.000-an lebih paket daging kurban yang kita bagikan,” paparnya.
Ia pun menandaskan, warga yang diprioritaskan menerima daging kurban adalah masyarakat sekitar Masjid As Sunnah Bintaro. “Kita memang prioritaskan untuk warga di di sekitaran Masjid As Sunnah Bintaro. RT dan RW sudah kita koordinasikan langsung. Juga kita bagikan kepada teman-teman jamaah Masjid As Sunnah yang berhak menerimanya,” kata dia.
Harapan ke depan, sambung Somad, ada peningkatan lagi. “Insya Allah, dengan membaiknya kondisi ekonomi, ke depan lebih meningkat lagi. Dan, daerah sekitar Masjid As Sunnah nanti baik saat Salat Idul Fitri maupun Idul Adha, masyarakat serta jamaah makin bertambah,” tegasnya.
DKM Masjid As Sunnah pun, ucap Somad, akan menghadirkan ustaz yang besar. “Kita Insya Allah akan hadirman ustaz yang lebih besar dan otomatis, jamaah juga akan semakin banyak. Kita sendiri sudah bekerja dengan baik dan berkoordinasi dengan pengembang Bintaro Jaya,” pungkasnya.
Mengenai pelayanan kurban, Somad menegaskan, pihaknya akan terus melakukan peningkatan. “Kami lakukan perbaikan pelayanan, transparansi karena ini demi menjaga amamah dari jamaah. Jadi kita enggak bisa main-main,” dia menyatakan.
Makna kurban sendiri menurut Somad baik secara pribadi maupun sebagai panitia, ibadah kurban ini adalah ibadah puncak dari rangkaian haji. “Yang tidak berhaji, berkurban adalah ibadah puncak. Kita tahu bahwa bulan Dzulhijah, tanggal 1 sampai 10 adalah hari yang terbaik. Kalau Ramadan, kan, malam 21 sampai 30. Kalau Idul Adha, siangnya ini sekarang terbaik. Intinya, puncak ibadah yang tidak berhaji adalah kurban,” ia berkata.
Mudah-mudahan, dengan semakin sadar, banyak masyarakat kita yang berkurban nantinya. “Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berkurban, maka tentu akan makin baik ke depan,” imbuhnya.
Dan, ucap Somad, tentu tantangan untuk panitia juga agar memberikan pelayanan dan transparansi demi menjaga amanah. “Semoga, bermanfaat untuk umat tentunya,” ia menjelaskan.
Sementara itu, Ketua DKM Masjid As Sunnah Bintaro, Afiqul Walid, kepada awak redaksi Kantor Berita RADAR TANGSEL ratas.id menyatakan, tujuan sembelihan hewan kurban itu adalah ibadah. “Hikmahnya, hewan kurban yang disembelih dan didistribusikan (dibagikan) itu, selain untuk tegaknya syiar juga agar dinikmati di hari raya oleh umat,” jelas Afiq, sapaan akrab Afiqul Walid.
Muslim berdarah Jawa yang rajin berdakwah dan berhasil memimpin jamaah Masjid As Sunnah Bintaro ini menerangkan, jika syiar Islam tegak, maka kemudian orang akan banyak kenal sunnah. “Jadi, yang sunnah seperti celana cingkrang, berjenggot, itu bukan radikal-radikul. Kita sunnah sangat terbuka,” urai Afiq.
Ia sendiri pun mengaku mensyiarkan dan mengamalkan sunnah nabi saat berkurban. “Mensyiarkan sunnah.
Alhamdulillah, saya tadi pagi dapat urutan pertama berkurbannya. Pukul 08.20 WIB sembelih daging kurban dan langsung disate, saya makan,” ucapnya.
Rasulullah mencontohkan seperti itu, kata Afiq. “Jadi, setelah salat Ied, beliau menyembelih hewan kurban dan memasak serta langsung memakan daging kurban. Saya juga, hari ini, makanan pertama yang saya makan adalah daging kurban. Sunnahnya adalah makan daging kurban yang disembelih. Apalagi, kurban itu wajib bagi yang mampu meski ada pendapat lain sunnah,” pungkas dia.
Tentang sunnah nabi makan daging kurban, pria yang komunikatif dan supel dengan masyarakat ini pun memberikan haditsnya. “Rasulullah SAW biasa berangkat Salat Ied pada hari Idul Fitri dan beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan, pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dahulu, kecuali setelah pulang dari Salat Ied baru beliau menyantap hasil qurbannya. (H. R. Ahmad 5: 352. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Sebelum melaksanakan penyembelihan hewan kurban, panitia, pengurus dan jamaah serta masyarakat melaksanakan Salat Idul Idha di halaman Masjid As Sunnah Bintaro yang terletak di Bintaro Sektor 3A (Belakang Bintaro Plaza), Jl. Nusa Jaya, Kelurahan Pondok Karya, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan. Hadir sebagai imam dan khatib dalam Salat Idul Adha 1443 H di Masjid As Sunnah Bintaro itu adalah Ustaz Anshory Hadi, Lc. (AGS)