Rusia Bakal Ciptakan Senjata Laser untuk Membutakan Satelit Musuh

0
201
Senjata laser paling canggih sudah digunakan oleh militer beberapa negara, terutama Amerika serikat. Senjata berteknologi tinggi ini bisa dipasang di kendaraan lapis baja, kapal perang, jet tempur, dan drone sebagai sistem pertahanan udara, juga untuk mengganggu operasional kendaraan musuh. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Rusia berencana bakal membuat sistem laser yang dapat membutakan satelit musuh. Sistem laser ini dapat membutakan satelit musuh secara permanen dengan memancarkan pulsa laser yang sangat terang sehingga merusak sensor optik.

Teknologi anti-satelit memang sedang meningkat karena ruang angkasa menjadi domain yang semakin vital untuk kegiatan militer. Konstruksi sistem laser itu ada di fasilitas ruang angkasa Krona Kementerian Pertahanan Rusia, dekat Zelenchukskaya di barat daya Rusia, rumah dari teleskop radio RATAN-600 besar.

Keberadaan kompleks baru ini terungkap dalam penyelidikan sumber terbuka yang mendalam yang diterbitkan oleh The Space Review dengan menganalisis citra satelit publik.

Dengan menganalisis citra satelit publik, dapat diketahui bahwa dokumen permintaan dari kontraktor industri Rusia dan dokumen keuangan Rusia menyarankan bahwa proyek yang disebut Kalina ini dapat mengarahkan pulsa laser untuk merusak sensor optik satelit. Proyek Kalina sendiri merupakan sistem laser yang dirancang untuk perang elektro-optik.

Seperti yang dikutip dari laman Space.com, Sabtu (9/7/2022), hasil penyelidikan baru menunjukkan bahwa meskipun telah direncanakan bertahun-tahun sebelumnya, Kalina saat ini sedang di bangun di kompleks pengawasan ruang angkasa yang dioperasikan Kementerian Pertahanan Rusia.

BACA JUGA :  Pasca Kunjungan Menteri Keamanan Israel ke Kompleks Al-Aqsa, Palestina Saling Adu Pendapat dengan Israel di DK PBB

Fasilitas tersebut menampung lidar (deteksi dan jangkauan cahaya) dan sistem radar yang dirancang untuk membantu mengidentifikasi target untuk teleskop luar angkasa.

Dokumen paten dan pengadaan Rusia mengungkapkan bahwa fasilitas laser Kalina memiliki sistem pelacakan terpisah dengan optik adaptif untuk membantunya mengurangi gangguan atmosfer dengan lebih baik.

Sistem laser ini memiliki sistem pemancar-penerima untuk mengukur sinar laser yang dipantulkan kembali dari targetnya agar dapat membidik secara langsung ke sistem optik pada objek targetnya dengan lebih baik. Konstruksi laser ini mengikuti tren yang berkembang dalam hal aktivitas anti-satelit.

Masuk akal bila Jenderal David D. Thompson, wakil kepala operasi luar angkasa untuk Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat, pernah mengatakan kepada The Washington Post pada tahun 2021, bahwa perang bayangan di luar angkasa sudah berlangsung.

Bahkan Elon Musk pun menulis pada Mei 2022 bahwa Rusia telah meningkatkan serangan untuk mengganggu sinyal dari satelit internet Starlink SpaceX. Aksi itu menyusul SpaceX yang baru-baru ini mengirim banyak terminal Starlink ke Ukraina untuk membangun kembali jaringan komunikasi dan menyediakan layanan internet darurat di negara itu.

BACA JUGA :  Tegas! Perludem Sebut Tidak Ada Alasan Apapun Bagi MK Menunda Pemilu 2024

Sebelumnya, laman News.com.au pada tahun 2018 lalu pernah melaporkan bahwa militer Rusia telah selangkah lebih dekat untuk mengembangkan laser yang dipasang di pesawat yang mampu mengenai satelit musuh.

Sebuah sumber dari tim teknik Rusia yang menciptakan laser pada pesawat itu mengatakan bahwa pembuat senjata Almaz-Antey telah menyelesaikan pekerjaan di kompleks anti-satelit yang mencakup peralatan kontrol laser dan darat.

“Semua pekerjaan yang dilakukan akan memungkinkan untuk membuat langkah maju dalam pembuatan pesawat semacam itu. Rusia akan secara aktif menggunakan perkembangan yang diperoleh dalam pembuatan pesawat dengan senjata laser A-60,” kata sumber itu seperti yang dilansir russiabusinesstoday. (BD)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini