RADAR TANGSEL RATAS – Transformasi ekonomi digital telah berkembang pesat dalam satu dekade terakhir dan wabah pandemi telah mempercepat proses tersebut. Lalu, dalam kurun waktu satu atau dua dekade ke depan, ekonomi digital akan berkembang lebih luas lagi. Semua sektor ekonomi akan terdigitalisasi. Bisnis yang ada harus mengantisipasi dan menyesuaikan jika ingin bertahan serta bertumbuh.
Tak mengherankan jika Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian Rudy Salahuddin mengatakan sektor ekonomi dan keuangan digital akan menciptakan 2,5 juta lapangan kerja baru di Indonesia pada tahun 2024 nanti.
“Ekonomi dan keuangan digital menjadi kekuatan baru bagi ekonomi Indonesia,” kata Rudy dalam Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia secara hybrid di Jakarta, Jumat (15/7).
Dengan potensi lapangan kerja baru sebanyak itu, Rudy melihat sektor ekonomi dan keuangan digital akan melibatkan 30 juta UMKM pada tahun 2024 dan menyumbang 18 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2030.
Saat ini, Rudy bersama jajaran Kemenko Perekonomian sedang mempersiapkan tiga strategi utama, yakni mempercepat digitalisasi sektor ekonomi, menciptakan peluang ekonomi digital yang beragam dan merata, serta mendorong dan memperkuat koordinasi para pemangku kepentingan. “Kita akan memulai strategi nasional ini mulai tahun depan,” ungkap Rudy.
Selain itu, Rudy menyatakan pemerintah dalam jangka panjang juga akan mereformasi sistem pendidikan di Indonesia. Reformasi akan dilakukan dari pendidikan dasar hingga sekolah tinggi khususnya di bidang sains, teknologi, dan matematika.
Sedangkan dalam jangka pendek pemerintah telah mengadakan berbagai kursus ekonomi dan keuangan digital di antaranya dari Kementerian Kominfo, program kartu prakerja, dan yang lainnya.
Mulai tahun depan, Rudy berharap kementeriannya dapat menjadi payung bagi semua pemangku kepentingan untuk mempercepat ekonomi dan keuangan digital di Indonesia.
“Semoga dapat menjadi payung bagi seluruh pemangku kepentingan untuk menjalankan seluruh implementasi ekonomi dan keuangan digital di Indonesia,” ujar Rudy.
Menurut Rudy, berbagai strategi tadi adalah untuk mendorong serta menguatkan berbagai kementerian dalam mempercepat berbagai program digital yang meliputi program dan kebijakan nasional pada cyber security oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dan program Indonesia menuju 4.0 dari Kementerian Perindustrian.
Lalu program-program lainnya yaitu strategi nasional dalam Artificial Intelligence (AI) dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Satu Data Indonesia dari Kementerian PPN/ Bappenas, dan Blue Print Sistem Pembayaran Nasional tahun 2025 dari Bank Indonesia. (BD)