Ekonomi Badui Terkerek Berkat Panen Cabai

Ilustrasi cabai rawit. Foto: Pixabay

RADAR TANGSEL RATAS – Perekonomian masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi banten, terkerek berkat hasil panen cabai rawit yang kini harganya di pasaran melonjak.

“Kami panen perdana menghasilkan cabai rawit sebanyak 100 kilogram dengan harga Rp 65 ribu/kilogram, sehingga bisa menghasilkan Rp 6,5 juta,” kata Santa (50) seorang petani Badui di Lebak, Sabtu (16/7/2022).

Panen cabai rawit yang dibudidayakan di ladang dengan sistem tanam tumpang sari dengan tanaman lainya dan diperkirakan bisa menghasilkan produksi 300 kilogram.

Biasanya, kata dia, produksi panen cabai rawit berlangsung selama dua bulan. Budidaya tanaman cabai rawit itu bisa dipanen pada usia 70 hari setelah tanam (HST).

“Jika produksi panen 300 kilogram maka bisa menghasilkan ekonomi Rp1 9, 5 juta dengan harga Rp 65 ribu/ kg itu,” kata Santa.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Rahmat Yuniar mengatakan, saat ini petani Badui banyak yang mengembangkan budidaya tanaman cabai rawit di ladang-ladang dengan pola tanam tumpang sari dengan tanaman lain, seperti kencur, pisang, padi huma, jagung dan terubuk.

BACA JUGA :  Imbas Kecelakaan Maut, Polres Lebak Larang Odong-odong Beroperasi di Jalan Raya

“Kami mendorong agar petani terus mengembangkan tanaman cabai rawit untuk meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga,” katanya. (aab)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini