Kemen PPPA Bakal Gelar Seleksi “Program Sehari Jadi Menteri” Bagi Pelajar

0
84
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, berharap "Program Sehari Jadi Menteri" nantinya menginspirasi anak-anak untuk menjadi pelapor atas terjadinya kekerasan seksual, serta menjadi inspirator dalam perlindungan anak dan penghapusan kekerasan seksual. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) membuka kesempatan bagi seluruh anak Indonesia, baik laki-laki maupun perempuan, yang berusia 15 -18 tahun untuk berpartisipasi mengikuti seleksi Program Sehari Jadi Menteri.

Setelah melewati rangkaian seleksi, dua anak, satu laki-laki dan satu perempuan, akan terpilih untuk mengambil alih posisi Menteri PPPA selama satu hari pada November mendatang dalam rangka memperingati Hari Anak International 2022. Pendaftaran akan dibuka sejak 30 Juli hingga 13 Agustus 2022.

Program Sehari Jadi Menteri merupakan kolaborasi bersama antara Kemen PPPA dan Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) dengan tema “Hapuskan Kekerasan Terhadap Anak”.

Program ini diumumkan pada puncak perayaan HAN 2022 yang diselenggarakan di Bogor oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga dan Direktur Eksekutif Plan Indonesia Dini Widiastuti.

Menurut Puspayoga, dua anak yang terpilih dan berkesempatan berperan sebagai Menteri PPPA nanti akan mempelopori kampanye bersama dalam memerangi kekerasan seksual. “Dengan demikian, mereka memiliki kesempatan strategis untuk menyampaikan gagasannya tentang perlindungan anak dari kekerasan kepada para pembuat keputusan,” tuturnya dalam keterangannya, Senin (25/7).

BACA JUGA :  Warga Lampung Heboh, Banyak Benda Besar Melayang dan Terbakar di Langit Mereka!

Puspayoga menambahkan, Program Sehari Jadi Menteri PPPA ini diharapkan mampu menginspirasi anak-anak untuk menjadi pelapor yang berkontribusi aktif melaporkan kekerasan seksual yang terjadi pada mereka, serta hadir sebagai inspirator untuk sebayanya dalam perlindungan anak dan penghapusan kekerasan seksual.

“Ini kesempatan bagi anak Indonesia untuk mengambil peran strategis selama satu hari, sekaligus menunjukkan potensi kepemimpinan kalian, khususnya dalam perlindungan anak dari segala bentuk kekerasan seksual,” ujarnya.

Sementara itu, Dini Widiastuti menyatakan kegiatan ini sekaligus sebagai dukungan terhadap program Kemen PPPA untuk bisa menurunkan angka kekerasan terhadap anak. “Kami mendukung upaya Menteri PPPA untuk bersama anak-anak Indonesia memerangi segala bentuk kekerasan seksual terhadap anak,” ungkapnya.

Tema yang diusung kali ini juga sejalan dengan kampanye Plan Indonesia yang bertujuan membangun kapasitas anak untuk melindungi dirinya dari segala bentuk kekerasan, serta upaya advokasi untuk mendukung pengesahan UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS).

Dini menambahkan, selain program Sehari Jadi Menteri, dibuka juga kesempatan bagi beberapa kelompok anak yang akan menerima dukungan dari Kemen PPPA dan Plan Indonesia untuk mempelopori aksi di komunitasnya terkait pencegahan dan penghapusan kekerasan seksual.

BACA JUGA :  Wow! Tahun 2030 Nanti, Transaksi Ekonomi Digital Indonesia Bisa Mencapai US$ 360 Miliar

Kata Dini, kategori kelompok itu dapat diikuti oleh berbagai kelompok anak, yang anggotanya 50 persen anak-anak dengan usia maksimal 18 tahun. “Nantinya peserta kartegori kelompok juga harus bergerak dalam isu terkait kesetaraan gender dan perlindungan anak. Beberapa kelompok yang terpilih akan mendapatkan bantuan untuk melakukan inisiatif kampanye terkait perlindungan anak dari kekerasan,” tutur Dini.

Pendaftaran akan dibuka sejak 30 Juli hingga 13 Agustus 2022. Informasi terbaru mengenai kriteria pendaftaran, rangkaian kegiatan, dan jadwal Sehari Jadi Menteri PPPA dapat diikuti melalui seluruh media sosial PPPA dan Plan Indonesia. (BD)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini