RADARTANGSEL RATAS – Ketua Bidang Humas DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Mabruri menegaskan bahwa program poligami dengan janda sudah dibatalkan sejak tahun lalu.
Hal tersebut ia sampaikan terkait kembali viralnya pemberitaan terkait surat Tazkirah Nomor 12 tentang Solidaritas Terdampak Pandemi di media sosial dan grup pesan singkat beberapa waktu terakhir.
Dalam surat tersebut menyarankan bagi kader PKS yang mampu agar berpoligami dengan janda demi mensejahterakan anak yatim korban Covid-19
“Sudah dicabut itu edaran. Sudah lama sekali. Dua hari setelah surat edaran dikeluarkan langsung dibatalkan,” ujar Ahmad Mabruri, Selasa (26/7/2022).
Ia memastikan bahwa program tersebut sudah dibatalkan dan tidak berlaku.
“Iya itu sudah dibatalkan dan dicabut,” tutup Ahmad Mabruri.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Ketua Dewan Syariah Pusat (DSP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Surahman Hidayat mencabut Tazkirah Nomor 12 tentang Solidaritas Terdampak Pandemi.
“Setelah kami mendapat berbagai masukan dari pengurus, anggota dan masyarakat secara umum, kami memutuskan untuk mencabut anjuran poligami tersebut. Kami memohon maaf jika anjuran ini membuat gaduh publik dan melukai hati sebagian hati masyarakat Indonesia,” kata Surahman, Kamis (30/9/2021).
Menurutnya, fokus PKS adalah ingin meringankan beban ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi, terutama anak-anak yatim.
Ia menegaskan PKS terus menyukseskan program penanganan pandemi dengan membagikan 1,7 juta paket sembako bagi masyarakat yang kesulitan ekonomi.
“Saatnya kita turun tangan dengan program yang benar benar dibutuhkan oleh masyarakat,” tuturnya.
PKS disebutkan Surahman sangat terbuka untuk menerima masukan dari berbagai pihak di masyarakat.
“PKS mengucapkan terima kasih atas masukan, kritik dan saran dari semua pihak; dan ini merupakan bentuk perhatian yang besar dari publik terhadap jalannya organisasi partai ini,” tutup Suharman.(abd)
