BI Berencana Luncurkan Mata Uang Rupiah Digital Agar Setara dan Dihormati Negara Lain

2
130
Ke depan nanti, Rupiah digital maupun aset kripto, bukan lagi menjadi hal yang mengganggu satu sama lain karena fungsinya yang berbeda. Bahkan justru rupiah digital akan memudahkan akses ke perdagangan kripto di Indonesia karena sama-sama berbentuk digital. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Bank Indonesia (BI) berencana menerbitkan mata uang Rupiah dalam bentuk digital yang telah diwacanakan sejak lama. Menurut Gubernur BI, Perry Warjiyo, tahapan perancangan serta tahapan perancangan serta rencana pengedaran mata uang digital ini sedang dalam proses pembahasan.

“Dalam konteks itu, BI merencanakan menerbitkan central bank digital, digital currency rupiah, sebagai alat pembayaran yang sah di NKRI,” kata Perry seperti yang dikutip Antara, Selasa (25/5).

Perry memastikan bahwa pemanfaatan dan penggunaan mata uang digital ini nantinya hampir serupa dengan uang kertas maupun uang berbasis debit maupun kredit yang selama ini sudah berjalan.

Saat ini, bank sentral juva sedang mengkaji juga pelaksanaan kebijakan moneter, makroprudensial maupun sistem pembayaran dengan menggunakan mata uang digital.

Sementara itu, menurut CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan bahwa langkah penggunaan Rupiah digital merupakan sinyal baik untuk dapat meningkatkan ekosistem ekonomi digital, sehingga Indonesia tidak ketinggalan dari negara lain.

Menurut Oscar, hal itu sejalan dengan rencana BI yang mengeluarkan mata uang rupiah digital alias Central Bank Digital Currency (CBDC). Langkah itu juga dinilai sebagai langkah baik untuk literasi keuangan digital Indonesia.

BACA JUGA :  Tabrakan Argo Semeru dengan Argo Willis, Pengamat: Itu Akibat Akumulasi Panas Pada Rel

“Terlebih, fokus pembahasan pada G20, yaitu pembangunan infrastruktur dalam rangka mendukung keterlaksanaan ekonomi digital seperti Pembangunan infrastruktur, penentuan road map dan pemberian stimulus digitalisasi,” tutur Oscar di Jakarta, Rabu (27/) seperti yang dikutip dari Wartaekonomi.

Digitalisasi dalam sistem ekonomi, kata Oscra, tentu ada dengan harapan agar bisa memecahkan problematika yang selama ini terjadi. “Terlebih juga untuk mengurangi risiko dari penggunaan uang kertas.,” ujar Oscar.

Oscar juga berpendapat bahwa pembuatan rupiah digital agar Indonesia bisa memanfaatkan teknologi distributed ledger, teknologi yang memiliki banyak kelebihan.erutama bahwa teknologi ini memiliki sifat yang lebih aman dan transparan.

“Teknologi blockchain sangat mengedepankan sifat transparansi dan efisiensi. Konsep nya pun sama dengan konsep Web 3.0 yang sama sama mengedepankan prinsip tersebut. Sehingga akan fungsinya sebagai pembayaran atau alat tukar bisa jauh lebih efisien, transparan, dan aman,” papar Oscar.

Ia pun menegaskan bahwa kripto di Indonesia seperti Bitcoin dan kripto lain bukanlah alat pembayaran, melainkan sebuah komoditas atau aset yang dimanfaatkan untuk investasi.

BACA JUGA :  Soal Dinasti Politik, Prabowo: Semua Partai Termasuk PDIP Ada Dinasti Politik, dan Itu Tidak Negatif

Ke depan nanti, Rupiah digital maupun aset kripto, bukan hal yang mengganggu satu sama lain karena fungsinya yang berbeda. Bahkan justru rupiah digital akan memudahkan akses ke perdagangan kripto di Indonesia karena sama-sama berbentuk digital.

Dengan adanya pembentukan rupiah digital, Oscar berharap hal itu akan semakin mengokohkan ekosistem ekonomi digital Indonesia.

“Baik stakeholder seperti pemerintah dan pengusaha, memiliki tujuan yang sama dalam meningkatkan literasi keuangan digital dan juga meningkatkan perekonomian serta kesejahteraan bangsa,” kata Oscad. (BD)

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini