
RADAR TANGSEL RATAS – Harga mie instan dikabarkan bakal naik 3 kali lipat akibat pasokan gandum yang berkurang. Berdasarkan pantauan di warung dan minimarket, harga mi instan memang sudah perlahan naik.
Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, bakal ada dampak besar dari perang Rusia-Ukraina pada kenaikan harga mie instan di Indonesia. Kata Syahrul, nilai kenaikan harga mie instan cukup signifikan.
“Belum selesai dengan masalah perubahan cuaca (climate change), kita dihadapkan Perang Ukraina-Rusia, di mana ada 180 juta ton gandum nggak bisa keluar. Jadi hati-hati yang makan mie banyak dari gandum, besok harganya naik 3 kali lipat,” tuturnya dalam webminar, Selasa (9/8).
Syahrul menjelaskan kenaikan harga mi instan tak bisa dihindari mengingat bahan baku produk makanan instan tersebut sangat bergantung pada impor. “Saya bicara ekstrem aja. Ada gandum tapi harganya mahal banget. Sementara kita impor terus,” ungkapnya.
Untuk diketahui, Rusia dan Ukraina adalah negara penghasil gandum terbesar di dunia. Keduanya menyuplai sekitar 30%-40% dari kebutuhan gandum dunia. Dengan situasi perang saat ini, gandum menjadi langka karena pasokannya terhambat.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko juga sudah mewanti-wanti tentang bakal adanya kenaikan harga mie instan di pasaran.
“Harga Supermie, Indomie, tetek bengek mie-mie itu akan naik, nggak bisa dihindari,” kata Moeldoko dalam Seminar Wawasan Kebangsaan: Strategi Pemerintahan Jokowi Menjaga Keseimbangan Stabilitas & Keterbukaan di Era Disrupsi Informasi, beberapa waktu lalu.
Sementara Jokowi menegaskan faktor utama kenaikan harga mie instan adalah perang Rusia-Ukraina. Kedua negara itu tidak menjual stok gandumnya lagi ke berbagai negara.
Di sebuah minimarket di Tendean, Jakarta Selatan, seorang pegawai menginformasikan harga mie instan sudah pasti akan naik. “Sekarang sih (yang dijual di rak toko) masih harga sebelumnya, habiskan stok,” katanya, seperti yang dikutip Food.detik.com (9/8).
Terlihat harga Indomie Ayam Special Rp 2.800, Indomie Goreng Pedas Rp 2.900, Indomie Kari Ayam/Ayam Bawang Rp 3.000, dan Indomie Goreng Special Jumbo Rp 3.800.
“Naiknya mungkin nanti sekitar Rp 300-500 per bungkus. Sudah nggak ada lagi mie instan yang Rp 2 ribuan,” lanjut si pegawai.
Sementara itu di warung kelontong di kawasan Ulujami, Jakarta Selatan, harga mie instan sudah naik. Harga Indomie Goreng yang tadinya Rp 3.000 kini menjadi Rp 3.500. Temuan serupa juga ada di Depok di mana harga mi instan ini naik Rp 500 per bungkus.
Di minimarket kawasan Ulujami juga terpantau ada kenaikan harga. Harga Indomie Goreng aneka rasa seperti original, mie goreng Aceh, dan mie goreng rendang kisarannya dari Rp 3.000-Rp 3.100.
Untuk Mie Sedaap, harganya masih lebih murah, ada yang dibanderol Rp 2.300 saja per bungkus. Untuk rata-rata varian lainnya dibanderol Rp 3.000-an.
Seorang kasir di sana menginformasikan, kenaikan harga mie instan sekitar Rp 200 per bungkus. Tadinya harganya masih di kisaran Rp 2.600 hingga Rp 2.800 untuk varian Indomie. (BD)