RADAR TANGSEL RATAS – Anggota Komisi III DPR RI Santoso meminta Kapolri mencopot polisi yang terbukti terlibat dalam kegiatan beking- bekingan usaha perjudian pasca munculnya dokumen soal konsorsium judi yang diduga dikepalai oleh mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo.
Santoso menyebut polisi yang membekingi perjudian dan kasus pidana lain telah melanggar sumpah dan sudah sepantasnya dipecat.
“Sudah selayaknya bagi kapolda/kapolres & oknum Polri yang membekingi judi harus dicopot dari jabatannya, bahkan jika perlu diberhentikan sebagai anggota Polri karena telah melanggar sumpah dan tugasnya dalam memberantas tindak pidana,” tandas Santoso kepada wartawan, Jumat (19/8).
Santoso juga meminta kasus yang melibatkan mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo agar menjadi momentum Kapolri membersihkan internal Polri.
“Peristiwa Ferdy Sambo agar dijadikan momentum oleh Kapolri untuk membersihkan oknum Polri yang membeking bandar judi, bandar narkoba, kegiatan ilegal mining, dan lain-lain kejahatan yang terorganisir. Agar citra Polri dapat kembali baik di mata publik,” tuturnya.
Tak hanya judi, Santoso juga meminta Kapolri menindak tegas polisi yang menjadi beking atau terlibat dalam peredaran narkoba.
“Sudah saatnya pula Kapolri menyatakan perang terhadap bandar narkoba yang sudah menjangkiti seluruh lapisan masyarakat agar persepsi publik kian percaya bahwa Polri melalui oknum-oknumnya tidak ada yang membeking bandar narkoba,” pungkas Santoso.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan bakal menindak tegas anggotanya yang terlibat dalam peredaran gelap narkoba hingga perjudian yang sangat merugikan masyarakat.
“Saya tidak memberikan toleransi kalau masih ada kedapatan, pejabatnya saya copot. Saya tidak peduli apakah itu kapolres, apakah itu direktur, apakah itu kapolda, saya copot. Demikian juga di Mabes tolong untuk diperhatikan akan saya copot juga,” katanya dalam konferensi pers, Kamis (18/8).
Selain itu, Listyo secara tegas juga meminta agar para pihak yang menjadi backing kegiatan perjudian dapat ditumpas habis.
“Tak hanya para pemain dan bandar saja, namun juga pihak yang mem-backing-i di belakangnya serta melakukan pemblokiran situs-situs judi online,” tandas Listyo. (BD)
