RADARTANGSEL RATAS – DPRD Kota Tangsel mendirikan panggung aspirasi yang ditempatkan di pelataran kantor setempat untuk menyerap semua masukan ataupun kritikan masyarakat. Namun pada kenyataannya, panggung aspirasi tersebut telah kehilangan fungsinya, dikarenakan jarangnya panggung tersebut digunakan.
Hal itu terlihat saat Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) komisariat Pamulang cabang Ciputat saat melakukan unjuk rasa di kantor DPRD Tangsel menuntut kenaikan harga BBM. Bahkan mahasiswa hanya melakukan orasi di pinggir jalan tanpa masuk ke kantor DPRD, Kamis (25/8/2022).
Perlu diketahui, panggung aspirasi yang dibangun oleh DPRD Tangsel menggunakan anggaran APBD tahun 2020 total pembangunan panggung aspirasi tersebut menelan biaya sekitar Rp80 juta.
Hingga berita ini ditayangkan tidak satupun ada tanggapan dari kalangan anggota DPRD ataupun dari sekretariat dewan.
Sebelumnya, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Komisariat Pamulang cabang Ciputat menggelar aksi unjuk rasa di depan pintu gerbang kantor DPRD Tangsel dijalan Puspitek Kecamatan Setu, Kota Tangsel, Kamis (25/8/2022).
Aksi itu dilakukan untuk menolak kenaikan harga BBM jenis Pertalite dan solar yang akan digulirkan oleh Pemerintah.
Koordinator lapangan HMI Komisariat Pamulang Fadlul Rahman mengatakan, wacana kenaikan harga Pertalite dan Solar akan berdampak buruk pada harga bahan pokok yang kemudian akan sangat berpengaruh pada perekonomian masyarakat.
“Seharusnya Pemerintah diharapkan memberikan kebijakan yang pro terhadap rakyat. Namun kenyataan, kebijakan yang dikeluarkan justru membuat gelisah dan berpotensi menyengsarakan masyarakat Indonesia,” katanya.(abd)
