RADAR TANGSEL RATAS – Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengungkapkan, ada tiga kandidat vaksin cacar monyet (monkeypox) yang bisa digunakan di Indonesia. Ketiga kandidat vaksin tersebut berasal dari platform live attenuated berupa virus hidup yang dilemahkan.
Bio Farma pun mengaku sudah siap bila mendapat penugasan dari Pemerintah untuk memproduksi vaksin cacar monyet. Untuk itu, Bio Farma akan bekerja sama dan berkolaborasi dengan industri farmasi produsen vaksin yang bersangkutan.
“Untuk pengembangan monkeypox sendiri, kalau seandainya nanti kami diminta untuk memproduksi ya kami kerjakan. Tentunya dengan berkomunikasi kepada beberapa manufacturing (manufaktur) vaksinnya,” ujar Honesti saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR RI di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (30/8).
Bahkan, Honesti mengaku juga akan berkomunikasi dengan Bill & Melinda Gates Foundation, yayasan non profit milik Bill Gates yang berinvestasi dalam pengembangan vaksin.
Lebih lanjut, Honesti memaparkan tiga kandidat vaksin cacar monyet yang bisa digunakan di Indonesia. “Yang mulai dilakukan kerja samanya adalah Imvamune (yang disebut dengan JYNNEOS Vaccine) dari Bavarian Nordick Denmark. Ini juga sudah dipesan 2.000 dosis yang akan didatangkan oleh Kementerian Kesehatan RI. Platformnya adalah live attenuated dari virus yang dilemahkan,” paparnya.
Kemudian, kata Honesti, ada LC16M8 dari SVRG Kaketsuken Japan dan ACAM2000 dari Sanofi Pasteur. Keduanya dengan platform yang sama live attenuated. “Masing-masing memiliki indikasi usia yang berbeda, seperti Bavarian untuk usia di atas 18 tahun dan yang dari Sanofi Pasteur untuk di atas usia 1 tahun,” tuturnya.
Seperti yang dirilis Liputan6.com (1/9), rincian tiga kandidat vaksin cacar monyet sebagaimana informasi yang dihimpun Bio Farma antara lain:
1. Imvamune Bavarian Nordick Denmark
– Platform: Live attenuated
– Indikasi: Smallpox, Monkeypox, Orthopoxvirus
– Indikasi usia: 18 tahun ke atas
– Teknologi: Modified Vaccinia Ankara-Bavarian Nordic (MVA-BN)
– Informasi lainnya: World supply terbatas, pemberian 2 dosis disimplifikasi menjadi 1 dosis, telah digunakan di Amerika Serikat dan Kanada, pemberian diutamakan untuk Post Exposure Prophylaxis (PEP).
Sebagai catatan, informasi Centers for Disease Control and Prevention menyatakan, JYNNEOS Vaccine besutan Bavarian Nordic Denmark untuk monkeypox memiliki penyebutan lain yang juga dikenal dengan Imvamune atau Imvanex.
2. LC16M8 SVRG Kaketsuken Japan
– Platform: Live attenuated
– Indikasi: Smallpox (terbuat dari virus vaccinia yang berhubungan dengan cacar dengan efek yang lebih ringan)
– Indikasi usia: (belum ada informasi lanjutan)
– Teknologi: (belum diketahui lebih lanjut)
– Informasi lainnya: Kaketsuken memproduksi hanya untuk national stockpile, kapasitas produksi bulk untuk 30 juta dosis → akan segera upscale hingga 80 juta dosis, vaksin beku kering dan stabil hingga 30 hari setelah dilarutkan, pemberian diutamakan untuk PEP.
3. ACAM2000 Sanofi Pasteur
– Platform: Live attenuated
– Indikasi: Smallpox (terbuat dari virus vaccinia yang berhubungan dengan cacar dengan efek yang lebih ringan)
– Indikasi usia: 1 tahun ke atas
– Teknologi: (belum diketahui lebih lanjut)
– Informasi lainnya: Single dose, FDA licensed, tidak dapat diberikan pada orang dengan penyakit jantung dan imunosupresif, pemberian diutamakan untuk PEP. (BD)