Harga BBM Naik, Driver Ojol Minta Pemerintah Tepati Janji Berikan Subsidi

0
124
Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda pernah bersurat kepada Presiden RI Jokowi pada tanggal 25 Agustus 2022, yang salah satu isi poinnya adalah memohon agar pengemudi ojek daring tetap diberikan subsidi BBM jenis Pertalite apabila subsidinya ada pengurangan. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Ketua umum Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda, Igun Wicaksono, meminta pemerintah segera mengimplementasikan kebijakan pemberian subsidi BBM jenis Pertalite untuk pengemudi ojol.

“Kami asosiasi sedang menunggu sinyal dari pemerintah yang beberapa saat lalu melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani mengumumkan bahwa pengemudi ojol akan mendapatkan subsidi BBM jenis Pertalite,” kata Igun, seperti yang dirilis Liputan6.com, Sabtu (3/9).

Igun bercerita, pihaknya pernah bersurat kepada Presiden RI Jokowi pada tanggal 25 Agustus 2022, yang salah satu isi poinnya adalah Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia memohon, agar pengemudi ojek daring tetap diberikan subsidi BBM jenis Pertalite apabila ada pengurangan subsidi BBM jenis Pertalite.

“Surat kami tersebut mendapatkan tanggapan langsung dari Presiden Jokowi dengan adanya pengumuman melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyampaikan bahwa ojek daring akan mendapatkan subsidi BBM jenis Pertalite,” katanya.

Tapi, kata Igun, hingga saat ini pihaknya belum mendapat keterangan subsidi dalam bentuk seperti apa dan berapa nilainya, karena baru pernyataan pengumuman saja.

BACA JUGA :  Ketua KPU Sebut Ada Kemungkinan Pemilu 2024 Gunakan Sistem Proporsional Tertutup, Ketua Komisi II DPR Langsung 'Mencak-Mencak'

“Kami berharap pemerintah segera mewujudkan janji subsidi tersebut agar beban biaya operasional ojek daring tidak berat karena mengingat belum adanya kenaikan tarif bagi pengemudi ojek daring,” ujarnya.

Selain subsidi BBM jenis Pertalite, Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda juga berharap pemerintah segera memberikan Keputusan mengenai penyesuaian tarif ojek online yang regulasi besaran tarifnya diserahkan kepada pemerintah provinsi. Sebab, kata Igun, beban biaya operasional ojek daring semakin besar.

“BLT BBM Rp 150.000 tidak akan mencukupi untuk menunjang operasional pengemudi ojek daring,” ungkap Igun. (BD)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini