RADAR TANGSEL RATAS – Presiden Sri Lanka yang digulingkan, Gotabaya Rajapaksa, harus menghadapi tuntutan penangkapan dirinya setelah pulang dari negara pengasingan di bawah perlindungan pemerintah penggantinya.
Rajapaksa terpaksa melarikan diri dari Sri Lanka di bawah pengawalan militer pada bulan Juli 2022, setelah kerumunan besar orang menyerbu kediaman resminya.
Seperti yang dilansir Al Jazeera (3/9), pria berusia 73 tahun itu melarikan diri ke Maladewa pada 9 Juli 2022, lalu pergi ke Singapura, dan menghabiskan waktu selama beberapa pekan terakhir di Thailand dengan visa diplomatik.
Jurnalis Minelle Fernandez dari Al Jazeera mengkonfirmasikan kembalinya Rajapaksa ke Kolombo, Sri Lanka. “Kami mendapat konfirmasi bahwa mantan Presiden Gotabaya Rajapaksa telah kembali ke tanah air,” ungkapnya.
Para pemimpin aksi demonstrasi yang menggulingkan pemerintahan Rajapaksa mengatakan bahwa mantan presiden itu harus dibawa ke pengadilan, karena sudah kehilangan hak kekebalan kepresidenannya.
“Gotabaya kembali karena tidak ada negara yang mau menerimanya. Dia tidak punya tempat untuk bersembunyi,” kata Joseph Stalin, pemimpin serikat pekerja guru yang membantu memobilisasi demonstran, kepada AFP.
“Dia harus segera ditangkap karena menyebabkan kesengsaraan bagi 22 juta orang di Sri Lanka. Dia harus dituntut atas kejahatannya,” tambah Stalin.
Pemerintah Rajapaksa dituduh melakukan kesalahan fatal ketika ekonomi Sri Lanka mengalami penurunan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Krisis itu menyebabkan kekurangan makanan yang akut, pemadaman listrik berpanjangan, dan antrean panjang di pomp bensin setelah negara itu kehabisan mata uang asing untuk membayar impor vital.
Aliansi oposisi utama Sri Lanka, Samagi Jana Balawegaya (SJB), belum mengomentari kembalinya Rajapaksa, tetapi seorang mantan menteri dari blok itu, Ajith Perera, mengatakan pemimpin yang digulingkan itu perlu dituntut.
“Rajapaksa harus dimintai pertanggungjawaban atas kejahatannya sebelum dan selama masa kepresidenannya,” kata Perera kepada wartawan di Kolombo.
Juru bicara pemerintah Sri Lanka dan kantor presiden tidak bersedia membalas e-mail yang meminta komentar tentang kembalinya Rajapaksa.
Sebelumnya santer diberitakan bahwa mantan Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa kembali ke negaranya pada hari Jumat (2/9), sekitar tujuh pekan setelah ia melarikan diri di tengah krisis ekonomi terburuk di negara pulau itu.
Mengutip AFP, Rajapaksa juga dikabarkan disambut dengan pesta penyambutan oleh para menteri dan politikus saat dia tiba di bandara internasional. “Ada banyak politisi dari kalangan pemerintah yang memberikan Rapakasa karangan bunga saat dia keluar dari pesawat,” kata seorang pejabat kepada AFP.
Menurut pejabat tersebut, sambutan seperti itu menandakan nama besar dan pengaruh Rajapaksa masih kuat di negeri tersebut. (BD)
Wow, awesome weblog format! How long have you been blogging for?
you made running a blog look easy. The total look of your site is magnificent, as neatly
as the content material! You can see similar here ecommerce
Somebody necessarily help to make severely articles I would state. This is the very first time I frequented your web page and up to now? I surprised with the research you made to make this actual submit amazing. Magnificent activity!