Burhan Saidi Tegaskan, Ketua Forum Komunikasi LMK DKI yang Baru Terpilih harus Bisa Lakukan Perubahan

0
125

RADAR TANGSEL RATAS – Ketua Forum Komunikasi Lembaga Musyawarah Kelurahan (FK-LMK) DKI Jakarta yang baru terpilih harus dapat melakukan perubahan. Hal itu diungkapkan kandidat Ketua FK-LMK DKI Jakarta, Burhan Saidi.

Untuk diketahui, Burhan Saidi nyaris mengalahkan Dwi Hartanti dalam pemilihan ketua FK-LMK DKI Jakarta. Dwi Hartanti meraih suara terbanyak (25), Burhan Saidi (19 suara) dan Buntoro (5 suara) dengan total pemilih 49 suara.

Meski belum terpilih sebagai ketua FK-LMK DKI Jakarta, Burhan tetap berbesar hati. Ia juga tetap mengharapkan ada perubahan besar dan perbaikan yang signifikan di FK-LMK DKI Jakarta.

Burhan mengakui bahwa kondisi di LMK saat ini memang membutuhkan sebuah terobosan baru karena dirinya berharap Dwi sebagai Ketua FKLMK yang baru bisa melakukan banyak perubahan untuk ke depannya.

“Harapan saya kepada ketua terpilih adalah agar bisa sesuai dengan yang tadi dismpaikan di dalam penyampaian visi-misinya. Yaitu melakukan perubahan Perda 5, Tahun 2010 dan Pergub 119, Tahun 2018. Karena, kedua peraturan itu sudah tidak relevan lagi dengan kondisi LMK jaman sekarang,” tukasnya, kepada awak redaksi Kantor Berita RADAR TANGSEL ratas.id usai acara pemilihan.

BACA JUGA :  Gawat! BPOM Temukan 1.541 Produk Kosmetik Ilegal yang Bisa Timbulkan Efek Negatif

Lalu, sambung Burhan, saat ini adalah pemilihan yang ke-4 kalinya. “Tapi, tata kelolanya belum ada sehingga LMK selama ini berjalan sendiri-sendiri dan posisinya juga belum tertuang dalam AD/ART,” ucapnya.

Oleh sebab itu, ujar Burhan, di kepengurusan yang baru ini, ia berharap dibuatkan AD/ART. “Ya kalau misalnya saya dilibatkan untuk ikut membantu, tapi kalau pun tidak dilibatkan juga tidak apa-apa. Kita berharap agar dibuatkan AD/ART-nya ke depannya,” Burhan berkata.

Sebagai informasi, pemilihan ketua FK-LMK DKI Jakarta digelar di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Minggu (4/9/2022). Ada tiga kandidat ketua FK-LMK DKI Jakarta.

Mereka adalah Buntoro, Burhan Saidi dan Dwi Hartanti. “Tadi di dalam, kandidatnya ada tiga orang. Yakni saya, Pak Buntoro dan Ibu Dwi,” imbuh Burhan.

Sebagai salah satu kandidat ketua FK-LMK DKI Jakarta, Burhan mengatakan bahwa proses pemilihannya berjalan tertutup dari para peninjau LMK yang bukan tamu undangan dan juga awak media. “Ya jadi memang tertutup karena yang punya hak suara pemilihan itu ketua kecamatan karena mereka membawahi kelurahan-Kelurahan. Nah, tadi di dalam itu masing-masing kandidat dikasih waktu 15 menit untuk menyampaikan visi-misinya. Nah, visi-misi saya dengan kandidat yang lain itu sebenarnya tidak jauh berbeda, ya cuman dikembalikan lagi kepada pilihan masing-masing orang dalam memilih,” lanjutnya.

BACA JUGA :  Politisi Senior PDIP: Ilmu PSI Cuma Dua, Yakni Menyerang Orang Atau Jadi Benalu

Mendapat perolehan 19 suara dari total jumlah 49 pemilih yang hadir, Burhan menduduki posisi ke-2. Ia pun mengucapkan selamat kepada kandidat Dwi Hartanti yang terpilih sebagai ketua FK-LMK yang baru.

“Karena ini, kan, kita sudah melakukan secara demokrasi. Artinya, masing-masing kandidat menyampaikan visi misinya di hadapan para pemilih yang adalah para ketua kota dan kecamatan. Dan hasil akhirnya, saya berada di posisi ke-2, kalah dengan yang nomor satu. Ya enggak apa-apa, artinya itu pilihan. Mungkin beliau baik untuk memimpin lembaga ini ya, kita doakan dan tetap dukung,” cetusnya.

Dia pun mengucapkan selamat dan sukses kepada ketua FKLMK yang terpilih. “Semoga bisa menjalankan amanah teman-teman dengan membawa lembaga ini sesuai dengan tujuannya memiliki integritas dan kewibawaan. Karena memang LMK saat ini sangat jauh dari harapan,” sebutnya.

Sempat terjadi kegaduhan di awal-awal pemilihan. Tetapi, proses pemilihan akhirnya berjalan lancar dan demokratis.

Burhan pun mengakui bahwa LMK saat ini memang membutuhkan sebuah terobosan baru. “Makanya, saya berharap Bu Dwi sebagai ketua FK-LMK yang baru bisa melakukan banyak perubahan untuk ke depannya. Semoga,” imbuhnya.

BACA JUGA :  Hercules Kembali Dicecar KPK Soal Aliran Duit Dalam Kasus Suap Hakim Agung

Tidak lupa, ia berharap, ke depan, tidak ada lagi kandidat yang dibebankan untuk biaya pendaftaran hingga jutaan rupiah per kandidat serta akomodasi penginapan. “Terutama, khususnya untuk peserta undangan yang berasal dari Kepulauan Seribu karena di sini, kan, mereka tidak punya tempat tinggal,” harapnya.

Acara pemilihan sendiri dihadiri oleh sejumlah tamu undangan. Dan, prosesnya berjalan aman serta lancar. (SAN)

Editor: Agus Supriyanto

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini