Viral! Arab Saudi Berencana Izinkan Konsumsi Minuman Beralkohol di Pulau Sindalah

0
50
Arab Saudi akan mengizinkan beredarnya minuman beralkohol, mulai dari anggur, koktail, hingga sampanye. Kebijakan itu akan berlaku di Sindalah, kota megafuturistik baru milik Arab Saudi. Hal itu terkait dibukanya sebuah resor pantai di Neom tahun depan. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Arab Saudi berencana akan mengizinkan beredarnya minuman beralkohol. Negeri yang menjadi rumah dua kota suci umat Islam itu (Makkah dan Madinah) akan menyajikan anggur, koktail, hingga sampanye.

Kebijakan itu akan berlaku di Sindalah, kota megafuturistik baru di negeri Arab Saudi. Hal itu terkait dengan dibukanya sebuah resor pantai di Neom tahun depan. Informasi itu dilaporkan oleh media terkemuka Wall Street Journal (WSJ) yang mendasarkan laporannya pada dokumen-dokumen yang dilihat wartawannya. Demikian seperti yang dilansir Middle East Eye, Senin (19/9).

Selama ini, konsumsi, impor, pembuatan bir dan penjualan alkohol sepenuhnya dilarang di Kerajaan Arab Saudi. Si pelanggar bakal dikenai dengan denda, penjara, dan hukuman cambuk.

Sebelumnya, di awal tahun 2022, seorang pejabat pemerintah Saudi mengonfirmasi akan melanjutkan undang-undang yang melarang penjualan dan konsumsi alkohol di Kerajaan.

“Kami telah melakukannya dengan sangat baik. Kami telah mengungguli secara global dalam hal pariwisata dengan apa yang kami tawarkan hari ini. Ada banyak hal yang harus dilakukan tanpa memperkenalkan alkohol,” kata asisten Menteri Pariwisata, Putri Haifa Al Saud, kepada panel Forum Ekonomi Dunia pada bulan Mei lalu.

BACA JUGA :  Jokowi Bakal Umumkan Reshuffle Pekan Ini, Kementerian Pertanian Akan Dirombak

Di sisi lain, hasil survei mengatakan akses ke alkohol dapat menjadi langkah insentif penting agar wisatawan mau pindah ke Neom. Pihak pengelola Neom juga bertanya kepada grup hotel internasional tentang masalah yang sama, dan satu komentar dari anonim mengatakan bahwa menyediakan lisensi alkohol sangat penting untuk keberhasilan hotel.

Andrew McEvoy, mantan Kepala Pariwisata di Neom, sebelumnya bersugesti bahwa kelonggaran alkohol tidak “off the table”. Otoritas Arab Saudi menegaskan bahwa penduduk Neom akan tunduk pada kedaulatan kerajaan, tetapi akan memiliki undang-undang ekonominya sendiri.

Tapi pada Mei lalu, pemerintah Arab Saudi membantah laporan yang menyebut Neom akan memiliki status khusus, mirip seperti ‘negara di dalam negara’, di mana konsumsi minuman beralkohol akan diizinkan.

Konon, Megacity Arab Saudi yang baru itu, yang menurut penyelenggara akan berukuran 33 kali ukuran New York City, direncanakan mencakup kota garis lurus 170 km, memiliki delapan sisi yang mengapung di atas air, dan resor ski dengan desa vertikal terlipat, di antara proyek megah dan arsitektur menantang lainnya.

BACA JUGA :  Mahfud MD Ngotot Bela Perppu Cipta Kerja, Rocky Gerung: Dia Kehilangan Kecerdasan Akademis

Awal pekan ini, Middle East Eye (MEE) melaporkan bahwa dua anggota Howeitat (sebuah suku di Arab Saudi yang dipindahkan secara paksa untuk memberi jalan bagi proyek Neom) telah menerima hukuman penjara 50 tahun atas protes mereka terhadap proyek tersebut.

MEE diberitahu bahwa pasokan air dan listrik terputus dari penduduk Howeitat sebagai bagian dari kampanye bersama oleh otoritas Arab Saudi untuk mengusir mereka dari tanah mereka, dan drone dikerahkan untuk mengawasi mereka. (BD)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini