Waduh! Turki Jadi Negara NATO Pertama yang Ingin Gabung dengan Aliansi Rusia-China

0
78
Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan siap untuk bergabung sebagai anggota Organisasi Kerja sama Shanghai (SCO). Ini menjadi sinyal hubungan Rusia, China, dan Turki yang semakin dekat di tengah Perang Rusia dan Ukraina. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Turki menjadi negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pertama yang berencana bergabung ke Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) bersama Rusia dan China.

Rencana itu muncul lewat pernyataan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan setelah ia datang ke Konferensi Tingkat-Tinggi (KTT) SCO di Uzbekistan pada Jumat (16/9).

“Saat ini, proses kami selanjutnya adalah langkah untuk menyelesaikan rencana yang sudah disusun. Itu tujuan kami,” kata Erdogan saat membalas pertanyaan jurnalis terkait apakah Turki menimbang bergabung menjadi anggota SCO, dalam Anadolu Agency, seperti yang dirilis Tass.

“Hubungan kami dengan negara-negara tersebut bakal berubah ke posisi yang berbeda dengan langkah ini,” kata Erdogan saat membahas tentang SCO dengan sejumlah jurnalis di Samarkand, dikutip dari South China Morning Post.

Erdogan juga menuturkan bahwa Turki memiliki hubungan “sejarah dan budaya” dengan Benua Asia. Turki juga tertarik mengambil peran di SCO yang merepresentasikan “30 persen dari produk domestik bruto (PDB) global.”

Pernyataan Erdogan ini muncul setelah Turki masih belum berhasil melakukan pertemuan tatap muka dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam pertemuan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York. Informasi itu disampaikan oleh sejumlah orang yang familier dengan isu tersebut.

BACA JUGA :  Wow! Ada Crazy Rich Indonesia Beli Rumah Seharga Rp 2,3 Triliun di Singapura, Rekor Harga Tertinggi Baru

Di sisi lain, Turki telah berhubungan dengan SCO sejak 2013. Kala itu, Ankara menandatangani kesepakatan kemitraan dengan organisasi tersebut.

Namun, keanggotaan penuh Turki di SCO dapat memberikan Erdogan manfaat baru untuk melawan Barat dan membuka celah memperbaiki ekonomi negara itu.

Hubungan Turki dengan sekutu Barat juga semakin berkurang sejak Erdogan berkuasa. Erdogan dinilai sering mengecewakan dan kurang setia kawan dengan NATO kala membahas isu keamanan, khususnya Kurdi dan Yunani. (BD)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini