Luhut: Orang Luar Jawa Harus Sadar Diri Jika Ingin Maju Jadi Presiden

0
104
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengaku dirinya termasuk orang yang nyaris tak mungkin jadi presiden karena bukan orang Jawa dan bukan seorang muslim. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan bicara soal mungkin-tidaknya tokoh dari luar Jawa terpilih sebagai Presiden RI.

Seperti yang dirilis cnnindonesia.com (21/9), Luhut mengatakan bahwa orang-orang dari luar Jawa harus sadar diri jika berpikiran untuk maju sebagai presiden dalam waktu dekat.

“Apa harus jadi presiden saja kau bisa mengabdi? Harus tahu diri jugalah kalau kau bukan orang Jawa,” kata Luhut saat berbincang dengan pengamat politik Rocky Gerung, dikutip dari akun youtube RGTV Channel, Rabu (21/9).

“Ini bicara antropologi. Kalau Anda bukan orang Jawa dan pemilihan langsung terjadi hari ini–saya enggak tahu 25 tahun lagi–udah lupain deh. Enggak usah kita memaksakan diri kita, sakit hati,” lanjutnya.

Rocky kemudian mengamini pernyataan Luhut bahwa itulah fakta antropologi yang ada di Indonesia. Dia juga menilai keadaan tersebut menjadi salah satu aspek yang membatalkan ambisi orang luar Jawa menjadi presiden.

Luhut menimpali dengan mengatakan dirinya termasuk orang yang nyaris tak mungkin jadi presiden karena keadaan tersebut. Menko Marves itu pun hanya dapat menerima situasi sehingga memilih menjauh dari keriuhan bursa calon presiden.

BACA JUGA :  NasDem Masih Bercokol di Kabinet, Rocky Gerung: Kalau Abu-Abu Justru Merugikan Posisi Anies

“Antropologi kita basisnya adalah ethnicity, dan faktualitas itu yang kadangkala membatalkan ambisi orang menjadi presiden,” kata Rocky Gerung yang sebelumnya juga dikenal sebagai akademisi filsafat.

“Ya termasuk saya. Saya double minoritas. Sudah Batak, Kristen lagi. Jadi saya bilang sudah cukup itu, kita harus tahu,” timpal Luhut.

Sebagai informasi, Luhut bersama Rocky membahas berbagai isu dalam obrolan tersebut, termasuk kondisi politik Indonesia menjelang Pemilu 2024.
Salah satunya mengomentari politisi yang berambisi jadi presiden, sekaligus menyentil bahwa setiap manusia memiliki era masing-masing.

Mereka juga banyak berbincang tentang kebijakan luar negeri Indonesia, serta ancaman dari negara lain. Luhut turut menceritakan bagaimana dirinya menjalin komunikasi dengan petinggi negara lain. (BD)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini