Setelah Dewan Kolonel, Muncul Dewan Kopral, Sebenarnya Ada Apa di Internal PDIP?

0
79
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta semua pihak menahan diri usai munculnya "Dewan Kopral" yang dibuat oleh relawan Ganjar Pranowo Mania (GP Mania) untuk menandingi "Dewan Kolonel" pendukung Puan Maharani. Ganjar menganggap "Dewan Kolonel" dan "Dewan Kopral" hanya candaan. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi santai soal munculnya Dewan Kopral. Diketahui, dimunculkannya Dewan Kopral adalah sebagai cara untuk menandingi kemunculan Dewan Kolonel yang dipersiapkan untuk mendukung Puan Maharani sebagai calon presiden dari PDIP.

“Saya minta semuanya bisa menahan diri. Tadi Pak Sekjen sudah menyampaikan itu hanya candaan. Jadi publik tidak perlu merespons,” kata Ganjar di Kantor Sekolah Partai PDIP Jakarta, Kamis (22/9), seperti yang dirilis Liputan6.com.

Menurut Ganjar, hanya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang berhak menentukan siapa sosok yang akan diusung sebagai calon presiden (capres) dari PDIP.

“Toh penentuan soal capres itu urusan ketum juga partai, jadi kalau sudah ditentukan, ya saya kira semua relawan dari pendukung siapapun akan kolaborasi,” ujarnya.

Ganjar berharap, siapa pun dapat menahan diri dan memberi edukasi publik agar semua dapat menjalankan proses demokrasi yang semakin dewasa.

Dewan Kopral dicetuskan oleh Immanuel Ebenezer. Pria akrab disapa Noel itu adalah Ketua Relawan Ganjar Pranowo. “Dewan Kopral sebagai tandingan dari Dewan Kolonel,” kata Noel kepada awak media

BACA JUGA :  Gara-Gara Ego Sektoral Kronis, Keamanan Siber Indonesia Peringkat Ketiga Terbawah di G20

Dia memastikan, hal itu akan menjadi antitesa Dewan Kolonel yang menjadi wadah bagi anggota DPR Fraksi PDIP untuk mendukung Puan Maharani maju sebagai capres 2024. “Sudah kami bicarakan untuk membuat Dewan Kopral. Isinya pendukung Ganjar,” tandas dia.

Sebelumnya, Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memastikan bahwa munculnya Dewan Kopral yang menyaingi hadirnya Dewan Kolonel hanyalah guyonan politik. Dewan Kolonel hadir mendukung Puan menjadi calon presiden, sedangkan Dewan Kopral hadir untuk mendukung Ganjar sebagai calon presiden.

“Itu sudah selesai, kemarin sudah saya tegaskan itu tidak diatur dalam AD ART partai. Jadi arahan Ibu Ketua Umum juga sangat tegas. Tadi juga diingatkan oleh Ibu Ketua Umum, ya itu tidak ada,” kata Hasto di Gedung Sekolah Partai DPP PDIP Jakarta, Kamis (22/9).

Hasto berharap, munculnya dewan-dewan tersebut tidak ditanggapi secara serius. Sebab, tidak menutup kemungkinan nantinya akan muncul dewan-dewan lainnya seiring dekatnya Pemilu 2024.

“Nanti ada dewan prajurit, nanti ada dewan panglima, ada dewan kepala daerah, ya itu, kita sudah tegaskan tidak ada,” ucap Hasto.

BACA JUGA :  Uchok Sky Khadafi Desak Keluarkan Sprindik Baru Kasus Zarof Ricar dan Pengadaan Intelijen Kejaksaan

Dia juga menegaskan, Dewan Kolonel yang dibentuk anggota Fraksi PDIP DPR RI hanya guyonan politik.

Hasto mengaku telah mengkonfirmasi ke Ketua Fraksi PDIP Utut Adianto dan Sekretaris Fraksi Bambang Wuryanto. Hasto menegaskan, Dewan Kolonel tidak ada dalam struktur partai.

Sementara itu, Ketua Fraksi PDIP DPR Utut Adianto meluruskan tujuan pembentukan Dewan Kolonel yang diusulkan anggotanya, Johan Budi Sapto Pribowo.

Kata Utut, sebutan Dewan Kolonel hanya sebuah penyemangat. Utut memastikan, konsep besar pembentukan Dewan Kolonel tetap untuk mendukung pencapresan Ketua DPP PDIP Puan Maharani. (BD)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini