RADAR TANGSEL RATAS – Paus Fransiskus melakukan perjalanan ke Italia selatan pada Minggu (25/9) untuk mengakhiri kongres gereja Italia yang bertepatan dengan pemilihan umum nasional Italia. Paus melakukan perjalanan tersebut dengan tujuan untuk menyampaikan pesan yang menyentuh isu-isu kampanye lokal utama, termasuk isu imigrasi.
Baik Fransiskus maupun tuan rumah italia tidak merujuk pada pemungutan suara selama Misa di tempat terbuka, meskipun konferensi walikota Italia sebelumnya mendesak warga Italia untuk memberikan suara dalam pemilihan yang diawasi dengan penuh semangat.
Seperti yang dilansir Voice of America, Senin (26/9), pada akhir Misa luar ruangan di Matera, Fransiskus meminta orang Italia untuk memiliki lebih banyak anak. “Saya ingin meminta Italia memiliki lebih banyak kelahiran, lebih banyak anak,” ujarnya.
Fransiskus juga menyinggung masalah abadi yang ada di Italia, mengingat bahwa hari Minggu (25/9) bertepatan dengan Hari Migran dan Pengungsi Sedunia Gereja Katolik.
Mengutip dari ABC News, Senin (26/9), Fransiskus menyerukan masa depan di mana “rencana Tuhan” diterapkan, dengan para migran dan korban perdagangan manusia hidup dalam damai dan bermartabat, dan untuk “masa depan yang lebih inklusif dan persaudaraan.”
Dia menambahkan bahwa “Imigran harus disambut, didampingi, dipromosikan dan diintegrasikan.”
Selain Fransiskus, ternyata Pemimpin Partai Sayap Kanan Giorgia Meloni, yang berkampanye dengan mantra “Tuhan, keluarga, dan tanah air”, juga menyerukan Italia untuk membalikkan tren demografisnya dengan mengusulkan insentif keuangan yang lebih besar bagi pasangan untuk memiliki anak.
Belakangan ini, memang beredar informasi bahwa populasi Italia diprediksi akan menurun hampir seperlima selama lima dekade ke depan sebagai akibat dari tingkat kelahiran yang terus menurun. Hal tersebut diungkap oleh badan statistik Italia, ISTAT (22/9).
Populasi yang menyusut dan menua merupakan kekhawatiran utama bagi negara terbesar ketiga di zona euro itu, terkait dengan penurunan produktivitas dan tagihan kesejahteraan yang lebih tinggi.
Menurut skenario dasar, penduduk Italia akan menyusut dari 59,2 juta pada 2021 menjadi 54,2 juta pada tahun 2050, dan 47,7 juta pada tahun 2070.
Orang Italia yang berusia 65 atau lebih akan mencapai 34,9% dari populasi pada tahun 2050, melonjak dari 23,5% pada tahun 2021. Sementara usia rata-rata akan naik menjadi 50,6 dari 45,9 pada periode yang sama.
ISTAT juga melaporkan bahwa ada 399.431 kelahiran pada tahun 2021, turun dari angka kelahiran di tahun 2020 yang angkanya 404.892. Dilaporkan juga bahwa angka 399.431 kelahiran itu adalah yang terendah sejak Italia bersatu pada tahun 1861. (BD)