Megawati dan Jokowi Meeting di Batutulis, PDIP: Tak Ada Kaitan dengan Deklarasi NasDem

0
73
Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan empat mata dengan Ketua Umum PDI Perjungan Megawati Soekarnoputri di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, pada hari Sabtu (8/10). Pertemuan tersebut berlangsung selama dua jam dalam suasana khidmat serta kontemplatif. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak ada kaitannya dengan Partai NasDem yang mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024.

Hasto mengatakan bahwa Partai NasDem mengagendakan deklarasi capres pada November 2022, tapi dimajukan karena beberapa alasan. Sementara itu, kata dia, pertemuan Megawati dan Jokowi sudah dijawadwalkan sebelum rencana awal deklarasi NasDem.

“Karena dulu denger-denger kan deklarasinya 10 November. Pertemuan itu sebelum deklarasi, tiba-tiba ada faktor X yang membuat deklarasi tanggal 3 Oktober. Jadi enggak ada kaitannya dengan itu. Sudah direncanakan secara periodik Ibu Mega bertemu dengan Bapak Presiden Jokowi,” ungkap Hasto di kantor DPP PDIP Jakarta, Minggu (9/10), dikutip dari Liputan6.com.

Kendati begitu, dia mengakui bahwa pertemuan Megawati dan Jokowi di Batu Tulis memang membahas soal Pemilu 2024. Hanya saja, Hasto menyebut prioritas dari pertemuan itu adalah membahas perekonomian masyarakat yang harus digenjot.

BACA JUGA :  PBNU Siap Dilaporkan PKB, Gus Ipul: Malah Kalau Bisa Secepatnya

“Terkait dengan Pemilu 2024 dibahas, karena mana ada pertemuan tidak membahas hal yang penting dan strategis. Tapi ada momentum yang tepat untuk menyampaikan itu,” ujarnya.

Hasto menyampaikan bahwa para kader masih menunggu keputusan Megawati terkait deklarasi capres dan cawapres yang akan diusung PDIP di Pilpres 2024. PDIP menyadari bahwa tanggung jawab sebagai pemimpin negara sangat berat sehingga dibutuhkan persiapan matang dalam mengusung sosok capres.

“Jadi sabar saja, kemarin juga saya tanya kepada Bu Mega, ‘Bu, bagaimana pembahasan terhadap capres cawapres?’ Ibu menjawab cukup dengan dua kata, sabar saja, tunggu momentum,” tutur Hasto.

Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri dikabarkan bertemu dengan Presiden Jokowi di Batu Tulis. Hasto menyebut itu merupakan sebuah pertemuan yang sudah menjadi tradisi guna membahas persoalan bangsa dan negara.

“Dialog dilakukan selama dua jam. Makanan secara khusus dipersiapkan oleh Ibu Megawati berupa jagung, kacang bogor, pisang rebus, talas, dan juga nasi uduk. Dari makanan untuk menjamu Presiden Jokowi sendiri penuh dengan semangat kerakyatan,” kata Hasto dalam keterangannya, Sabtu (8/10).

BACA JUGA :  NasDem Masih Bercokol di Kabinet, Rocky Gerung: Kalau Abu-Abu Justru Merugikan Posisi Anies

Hasto menyebut Megawati sejak bulan Maret 2020 telah menginstruksikan untuk menanam 10 tanaman pendamping beras seperti pisang, jagung, talas, kacang-kacangan, ketela, sukun, sorgum, dan porang.

“Apa yang dicanangkan Bu Mega sejak dua setengah tahun lalu itu kini terbukti, dunia menghadapi krisis pangan. Karena itulah Bu Mega menghidangkan makanan pendamping beras secara khusus ke Pak Jokowi, agar Indonesia benar-benar berdaulat di bidang pangan,” kata dia.

Dalam diskusi mendalam tersebut, dibahas juga langkah-langkah penting dalam menghadapi krisis ekonomi dunia dan pangan. Sebab, Mega sangat menaruh perhatian terhadap krisis ekonomi dan pangan.

“Beliau membagi pengalaman lengkap menuntaskan krisis multidimensional. Saat itu seluruh jajaran Kabinet Gotong Royong benar-benar fokus dan terpimpin sehingga pada tahun 2024 Indonesia bisa keluar dari krisis,” ujar Hasto

“Pak Jokowi pun menegaskan keseriusan pemerintah, termasuk bagaimana para menteri harus fokus menangani berbagai tantangan perekonomian, krisis pangan-energi, dan tekanan internasional akibat pertarungan geopolitik,” papar Hasto. (BD)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini