RADAR TANGSEL RATAS – Pemerintah China terus mewanti-wanti agar warganya yang saat ini berada di Ukraina berhati-hati menyusul meningkatnya ketegangan lebih lanjut antara Kyiv dan Moskow.
Dan baru-baru ini, tiba-tiba saja Kementerian Luar Negeri China telah meminta warganya untuk meninggalkan Ukraina. Menurut surat kabar Global Times, Kementerian Luar Negeri China dan kedutaan besar negara itu pada Sabtu yang lalu telah mendesak warga China di Ukraina untuk meningkatkan tindakan pencegahan keselamatan dan mengungsi.
Surat kabar itu juga menyebut bahwa, kedutaan besar akan membantu dalam mengatur evakuasi orang-orang yang membutuhkan,” demikian seperti dikutip dari Mehr News, Minggu (16/10).
Pada 24 Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer khusus berdasarkan permintaan dari kepala republik Donbass.
Sebagai tanggapan, Barat menjatuhkan sanksi besar pada Rusia. Negara-negara Barat juga mulai menyediakan senjata dan peralatan militer untuk Kyiv, yang nilai totalnya saat ini diperkirakan mencapai miliaran dolar.
Sebelumya, laporan Strategi Keamanan Nasional terbaru Amerika Serikat yang baru-baru ini diterbitkan saat Washington mendapat tanggapan dari Pemerintah China.
Dalam laporan setebal 48 halaman, Gedung Putih mengklaim bahwa China menghadirkan tantangan geopolitik paling penting bagi Amerika.
Menanggapi itu, Beijing lewat juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, mengatakan bahwa tidak ada manfaat dalam retorika atau tindakan apa pun yang memainkan konflik geopolitik atau persaingan kekuatan besar.
“Kami menentang mentalitas Perang Dingin yang ketinggalan zaman dan pola pikir zero-sum,” kata Mao, dikutip dari CGTN, Jumat (14/10). (BD)