
RADAR TANGSEL RATAS – Otoritas setempat mengonfirmasi bahwa dua turis asal Spanyol tewas dalam kecelakaan balon udara di Cappadocia, Turki, sementara tiga orang lainnya terluka dalam insiden itu.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (18/10), Gubernur Provinsi Nevsehir menyebut balon udara yang membawa puluhan orang itu lepas landas dari distrik Avanos saat matahari terbit pada Selasa (18/10) pagi waktu setempat, dan insiden fatal terjadi saat pendaratan dilakukan.
Saat balon yang membawa 28 penumpang dan dua awak itu melakukan pendaratan, kata sang Gubernur, terjadi kecelakaan, sehingga menewaskan dua warga Spanyol. “Korban luka masih menjalani perawatan di rumah sakit di kota kami, dan kondisinya tidak mengancam nyawa,” ungkap Gubernur Provinsi Nevsehir dalam pernyataan tertulisnya.
Sayangnya, pihak otoritas Turki tidak menjelaskan secara detail kronolog insiden fatal yang memicu kematian itu. Meski demikian, menurut penilaian awal, Gubernur Provinsi Nevsehir menyebut penyebab insiden itu adalah bertambahnya kecepatan angin yang tidak terduga saat balon udara melakukan pendaratan.
Tamasya udara dengan balon udara menjadi salah satu aktivitas paling populer di wilayah Cappadocia, di mana balon-balon udara akan terbang di atas lembah-lembah dan gugusan vulkanik yang terlihat seperti cerobong langit di kawasan tersebut.
Seperti yang sudah diketahui, Cappadocia adalah wilayah kuno yang terletak di Turki tengah selatan atau tenggara Ankara. Cappadocia berada di dataran tinggi yang terjal di utara Pegunungan Taurus. Dikutip dari situs wisata Go Turkiye, kondisi geologis Cappodocia yang unik membuat wilayah ini disebut cerobong peri.
Cappadocia juga terkenal dengan hamparan batuan vulkanik lunak yang terbentuk oleh erosi dari gunung berapi selama jutaan tahun. Batuan itu menjadi beragam bentuk yang unik seperti menara, kerucut, lembah, dan gua. Beberapa batuan terbut bahkan memiliki tinggi hingga 45 m. (BD)