Sadis! Arena Konser di Myanmar Diserang Jet Tempur, 60 Orang Tewas, Termasuk Para Musisi

0
62
Tiga jet tempur dilaporkan melakukan serangan udara terhadap arena konser di kawasan perkotaan Hpakant, sekitar 650 km dari Kota Yangon, Myanmar. Peristiwa nahas tersebut menewaskan 60 orang. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Serangan udara yang dilancarkan oleh kelompok militer Myanmar dilaporkan telah menewaskan setidaknya 60 orang, termasuk penyanyi dan musisi. Peristiwa memilukan itu terjadi saat berlangsung perayaan etnis minoritas Kachin dalam bentuk konser.

Dikutip dari AP News, peristiwa itu terjadi pada hari Minggu malam waktu setempat. Acara yang digelar oleh Organisasi Kemerdekaan Kachin di negara bagian Kachin itu merupakan bentuk perayaan HUT ke-62 berdirinya Organisasi Kemerdekaan Kachin.

Kachin sendiri merupakan salah satu grup etnis pemberontak yang terkuat di Myanmar, serta memiliki kapabilitas membuat sejumlah persenjataan. Konser yang digelar pun bertempat di tempat latihan militer dengan dihadiri 300 hingga 500 orang.

Lokasi kejadian adalah di Desa Aung Bar Lay yang berada di kawasan perkotaan Hpakant. Wiayah itu berada di daerah pegunungan yang terpenci dan jaraknya sekitar 650 km dari Yangon.

Menurut laporan sementara Reuters yang diperoleh dari sejumlah saksi, serangan udara itu dilakukan oleh tiga jet tempur. Meski demikian, juru bicara junta militer Myanmar belum bisa dikonfirmasi terkait laporan tersebut.

BACA JUGA :  Hadapi Tantangan Dunia Penerbangan yang Makin Dinamis, Menteri BUMN Rombak Susunan Direksi AirNav Indonesia

Sementara itu, juru bicara Tentara Kemerdekaan Kachin, Naw Bu, mengatakan serangan itu menargetkan perayaan HUT ke-62 pembentukan sayap politik tentara Kachin. Daerah Kachin terkenal dengan tambang giok. Pemerintah dan pemberontak sama-sama mengambil untung dari tambang tersebut.

Belum ada komentar atau tanggapan dari media militer atau pemerintah. Sejumlah media pro-Kachin memposting dampak kehancuran akibat serangan.

Peristiwa memilukan tersebut terjadi beberapa hari sebelum pertemuan Menlu ASEAN di Indonesia untuk membahas kekerasan di Myanmar. Kantor PBB di Myanmar mengaku kecewa dan sedih akibat serangan yang terjadi. Mereka menuntut agar pelaku diadili.

PBB telah berulang kali mengutuk militer Myanmar, menuduhnya melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan atas kematian warga sipil. Junta mengatakan operasinya menargetkan “teroris”.

Myanmar telah dicengkeram oleh kekerasan sejak tentara menggulingkan pemerintah terpilih awal tahun lalu. Gerakan oposisi, beberapa di antaranya bersenjata, telah muncul di seluruh negeri, yang telah dilawan oleh militer dengan kekuatan mematikan. (BD)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini