Tebing Sungai di Komplek Vila Dago Tol Longsor, PSI Serpong Apresiasi BBWS yang Langsung Lakukan Perbaikan, Dondi Berharap Pemkot Tangsel “Gercep” Laksanakan Normalisasi agar tidak Banjir

0
140

RADAR TANGSEL RATAS – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Serpong mengapresiasi Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane yang langsung melakukan perbaikan tebing sungai di Komplek Vila Dago tol yang longsor. Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pun diharapkan “gercep” alias bergerak cepat melakukan normalisasi sungai agar tidak terjadi banjir.

Ketua DPC PSI Serpong, Dondi Indrayana mengatakan, untuk kesekian kali, perumahan Vila Dago Tol mengalami banjir hingga selutut orang dewasa. Kata dia, banjir tersebut menggenangi rumah warga.

“Kikisan debit air sungai yang deras terakhir terjadi mengakibatkan tanah longsor di sekitar tebing yang sangat berdekatan dengan jalan utama, pos satpam dan rumah warga pada tanggal 16 Juli 2022,” tandasnya, kepada awak redaksi Kantor Berita RADAR TANGSEL ratas.id, Senin (31/10/2022).

Ia bersama pihak terkait pun langsung beraksi melakukan upaya perbaikan. “Kami beserta pengurus RT 03, RW 011, Komplek Perumahan Vila Dago Tol telah melakukan upaya-upaya perbaikan dengan mengirim surat kepada lurah Ciater, camat Serpong, dinas SDABMBK dan juga BBWS Ciliwung Cisadane dari bulan Juli 2022,” paparnya.

Bahkan, lanjut Dondi, sebelum longsor, pada bulan Juni 2022, pengurus RT telah berkirim surat kepada BBWS untuk segera memperbaiki tebing. Dondi mengingatkan, memasuki musim penghujan ini, warga memang Tangerang Selatan dibuat was-was.

BACA JUGA :  Keren, Kadis Yoga Buat Gebrakan Jitu, DPMPTSP Tangsel Fasilitasi Pelaku Usaha Dalam Pembuatan Laporan Kegiatan Penanaman Modal, Gratis Guys!

“Tingginya curah hujan membuat 3 sungai besar dan 9 anak sungai di Kota Tangerang Selatan kerap meluap hingga menyebabkan banjir di sejumlah kawasan perumahan,” ucapnya.

Ditambah lagi, ujar Dondi, saluran-saluran drainase banyak yang tersumbat dan tidak berfungsi dengan baik. “Di Komplek Vila Dago Tol, Ciater, Serpong, misalnya, tingginya debit air di sungai inilah yang mengakibatkan terjadinya banjir di perumahan tersebut. Hingga, mengakibatkan longsornya tebing turap sungai yang berdekatan dengan jalan utama perumahan dan rumah warga pada tanggal 16 Juli 2022,” ulasnya.

Redaksi RADAR TANGSEL ratas.id pun telah mengkonfimasi Ketua RT 03/RW 011, Vila Dago Tol, Ciater, Nathanael Morokuhi terkait perbaikan turap sungai ini. “Saya sebagai ketua RT 03/RW 011 telah mengirim surat kepada lurah pada bulan Juni 2022 yang menginformasikan bahwa turap ini sudah mulai retak-retak dan dikhawatirkan akan longsor,” cetus Nathanael.

Akhirnya kejadian benar bahwa apa yang disampaikan itu terjadi. “Syukur Alhamdulillah atas usaha pengurus dan dorongan Bapak Dondi dari PSI Serpong, perbaikan ini terealisasi, walaupun dengan aplikasi bronjong yang saat ini sedang dikerjakan. Ya, masih dalam pengerjaan penggalian dasar. Besok rencana sudah mau susun batu,” Nathanael menjelaskan.

BACA JUGA :  LBH Keadilan Kecam Pungli Berkedok THR di SDN Ciater 02, Dinas Pendidikan Tangsel Beri Tanggapan Tajam

Kembali ke Dondi, perbaikan turap tebing sungai di Wilayah Vila Dago Tol, saat ini, sedang dalam pengerjaan dengan rencana membangun bronjong di lokasi longsor. “Kami atas nama PSI mengucapkan terima kasih kepada BBWS yang telah merealisasikan perbaikan. Namun demikian, Pemerintah Kota Tangerang Selatan perlu memiliki langkah yang tegas, cepat dan terencana dalam mengatasi banjir yang selalu terjadi tiap tahunnya di Tangerang Selatan,” pintanya.

Untuk mengantisipasi kejadian yang sama di masa depan, Dondi menandaskan, pemerintah perlu melakukan normalisasi sungai. “Karena, sudah mengalami pendangkalan akibat pasir dan lumpur yang tebal,” sebutnya.

Seperti kita ketahui terdapat tiga sungai besar yang melintasi Tangsel, yakni Sungai Cisadane, Pesanggrahan, dan Angke. Saat musim hujan, luapan dari ketiga sungai besar itu menyebabkan banjir di sejumlah perumahan di Tangsel jika terjadi hujan lebat dan banjir kiriman dari hulu.

“Oleh karena itu, pemerintah kota sangat perlu menormalisasi Kali Angke dan Pesanggrahan, termasuk anak-anak sungai. Sungai Cisadane, Angke, dan Pesanggrahan melewati rute sepanjang 178 kilometer Kawasan Kota Tangsel. Dari ketiga sungai besar itu, muncul 9 anak sungai yang mengalir sepanjang 38,5 kilometer,” imbuh Dondi.

BACA JUGA :  23 Siswanya Diserang Covid-19, SMAN 3 Tangsel "Lumpuh", Terpaksa PJJ 100 Persen

Disebutkannya, masyarakat Kota Tangerang Selatan sampai kini masih mengeluhkan problema banjir yang belum juga teratasi di Kota Tangerang Selatan. “Mereka pun menagih janji Walikota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie dalam penanganan banjir yang sudah berlangsung bertahun-tahun itu,” ia berujar.

Jika dilihat dengan keadaan yang ada, sambung Dondi, maka kendala yang menyebabkan banjir di Kota Tangerang Selatan disebabkan drainase yang belum memiliki saluran induk, pemeliharaan dan rehabilitasi yang kurang serta adanya bangunan-bangunan liar di atas saluran air yang mempengaruhi terjadinya banjir,” sebut dia.

Selain itu, dari masyarakat sendiri yang tinggal diperlintasan sungai juga perlu berpartisipasi dengan memberikan saran atau masukan tentang penyebab terjadinya banjir di daerahnya masing-masing, ucapnya. “Itu bagian dari tanggung jawab masyarakat dalam rangka ikut berpartisiapasi mengatasi banjir,” tegasnya.

Kata Dondi, masyarakat hendaknya juga diberi kesempatan untuk memberikan masukan dalam mengidentifikasi penyebab terjadinya banjir di daerahnya  masing-masing. “Misalnya, ada saluran drainase atau gorong-gorong tidak berfungsi. Coba kita benahi sendiri. Sementara, jika persoalannya cukup kompleks, maka pemerintah wajib untuk membantu mengatasi hal tersebut. Ini bagian dari masyarakat untuk ikut bertanggung jawab dalam mengantisipasi banjir,” Dondi menyatakan. (AGS)
 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini