RADAR TANGSEL RATAS – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak melihat hal yang ganjil dari pertemuan Anies Baswedan dengan Gibran Rakabuming Raka. Menurut Wasekjen PKB Syaiful Huda, pertemuan kedua tokoh tersebut merupakan hal yang wajar.
PKB juga tidak menaruh curiga apapun, tidak seperti PDIP yang menganggap ada maksud politik lain dari Anies. “Nggak masalah menurut saya, karena politik Indonesia cair banget dan itu jadi bagian dari khas politik Indonesia, dinamika yang kita nikmati saja,” kata Huda, dikutip dari Suara.com (15/11).
Huda mengingatkan bahwa pemungutan suara pilpres masih jauh, masih ada sekitar delapan bulan lagi menunggu pendaftaran capres dan cawapres. Karena itu, bagi PKB, apapun yang terjadi, semisal pertemuan Anies dan Wali Kota Solo hanya menjadi bagian dari dinamika.
“Dan menurut saya ini termasuk supaya ada pencairan politik di level masyarakat di bawah,” kata Huda.
Sebelumnya diberitakan bahwa PDI Perjuangan mencurigai Anies Baswedan yang sedang bermain politik pecah belah melalui pertemuannya dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Kecurigaan itu muncul berkaitan dengan pilpres dan Pilgub DKI pada 2024 mendatang.
Kemudian yang menjadi pertanyaan, apakah kedatangan Anies bertemu Gibran itu erat kaitannya dengan pilgub atau tidak? Mengingat, Gibran memang salah satu sosok yang digadang-gadang akan menjadi cagub di Jakarta.
“Maksudnya itu Anies mau jadi king maker di DKI? Iya tapi kalau Anies yang mau majukan Gibran, Anies gak punya partai, Gibran kader PDI Perjuangan. Itulah tricky politik Anies saja untuk mecah-belah PDIP Perjuangan,” kata Ketua DPP PDIP Said Abdullah di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (15/11), dikutip Suara. co.
Said menegaskan apabila benar-benar hal itu dilakukan Anies maka kecurigaan ia benar adanya. Iya dong (memecah belah). Orang Gibran calon kita, tiba-tiba dia masuk ke situ,” kata Said.
Said menilai pertemuan Anies dan Gibran juga menjadi upaya Anies untuk lebih dikenal. Selain itu, menurut Said ada niatan lain dari Anies.
“Langkahnya supaya lebih dikenal publik. Dan ingat kalau dia muji-muji Gibran pasti ada udang, ada batu di balik udang,” kata Said.
PDI Perjuangan sebelumnya telah buka suara ihwal adanya kunjungan dan pertemuan antara Anies dengan Gibran. PDIP menuding pertemuan itu merupakan cara Anies mencari suara.
Tudingan itu tidak terlepas dari posisi Anies yang kini merupakan bakal calon presiden yang diusung Partai NasDem. “Dalam rangka Anies memperbesar suaranya,” kata Said.
Anies dinilai hanya memanfaatkan Gibran dalam momentum bertemu tersebut. Tujuannya tentu untuk mencari keuntungan politik Anies.
“Iya dong untuk kepentingan dirinya, tidak ada hubungannya dengan Gibran. Itu hanya cari keuntungan politik saja Anies,” kata Said. (BD)