RADAR TANGSEL RATAS – Anggota Steering Committee acara Nusantara Bersatu, Sylvester Matutina, mengaku heran atas sikap para elit PDIP yang mengkritik acara di GBK tersebut. silfester melihat PDIP sepertinya menghalangi relawan bertemu dengan Jokowi, sosok yang menjadi panutan mereka selama kurang lebih 8 tahun.
“Aneh ya relawan mau bertemu presidennya kok dilarang. Kok dicampuri,” katanya dalam acara Catatan Demokrasi yang ditayangkan dari Kanal Youtube tvOneNews, Rabu (29/11/2022).
Menurut Sylvester, ajang silaturahmi antar relawan dengan Jokowi tak melanggar hukum yang berlaku. Bahkan, katanya, uang yang mereka keluarkan untuk menggelar acara tersebut berasal dari kantong para relawan, bukan mencuri apalagi hasil korupsi seperti yang kerap sekali dilakukan para elit partai politik.
“Sepanjang pertemuan itu tidak melakukan tindak pidana, tidak melanggar norma, tidak melanggar etika, tidak melanggar UUD, tidak korupsi seperti yang dilakukan elit partai. Kami relawan tidak juga melakukan kudeta,” tutur Sylvester.
“Yang ada di acara itu kita mensyukuri capaian presiden selama 8 tahun. Terus kita mensolidkan Nusantara Bersatu untuk mencapai Indonesia emas 2045,” tambahnya.
Sylvester mengaku bahwa kegiatan itu sudah direncanakan jauh-jauh hari tepatnya pada Agustus 2021 yang lalu. “Acara ini momentum kami dengan presiden. Kita akan mengadakan silaturahmi,” tuturnya.
Sebelumnya, acara Nusantara Bersatu yang digelar oleh relawan Jokowi di Gelora Bung Karno (GBK) terus menimbulkan pro dan kontra di berbagai kalangan. Salah satunya, anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Deddy Yevri Sitorus mengkritik acara Nusantara Bersatu itu menggunakan nama Presiden Jokowi.
Dikutip dari Wartaekonomi.co.id, Deddy meminta kepada para sukarelawan Jokowi menjaga kehormatan dan martabat presiden. Menurutnya, PDIP selama ini selalu berjuang untuk mendukung dan membela Presiden Jokowi. Tapi para relawan justru asyik bermanuver politik kekuasaan yang merugikan citra Jokowi. Ia juga meminta kepada para relawan untuk tidak lagi menjebak Jokowi dengan menggelar acara serupa.
“Karena itulah, saya minta jangan lagi menjebak Pak Jokowi, beliau Presiden RI dan bukan Presiden Relawan. Jangan demi ambisi kekuasaan dan materi, para sukarelawan melakukan manuver-manuver yang di luar ruang lingkupnya sehingga malah merugikan kewibawaan Pak Jokowi,” ujar Deddy.
Deddy juga mengimbau para sukarelawan untuk tidak menyeret Jokowi ke arah manuver terkait pilpres karena saat ini Jokowi masih menjabat sebagai Presiden RI. (BD)