Demi Reputasi, Maskapai Air India Melarang Awak Kabinnya Alami Kebotakan dan Beruban!

0
84
Air India melarang awak kabinnya memiliki uban ataupun mengalami kebotakan pada rambut mereka. Aturan baru itu diberikan kepada para awak kabin melalui booklet setebal 40 halaman. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Maskapai Air India baru-baru ini mengeluarkan kebijakan baru yang terkesan nyeleneh untuk para awak kabinnya. Maskapai penerbangan itu melarang awak kabinnya memiliki uban ataupun mengalami kebotakan pada rambut mereka.

Aturan baru itu diberikan kepada para awak kabin melalui booklet setebal 40 halaman. Booklet tersebut baru dibagikan kepada seluruh staf Air India pada Oktober 2022 lalu.

Aturan-aturan yang cukup membuat kulit kening berkerut itu diumumkan setelah perusahaan diambil alih salah satu konglomerat India, Tata Group. Mereka tampaknya ingin meningkatkan reputasi maskapai, dan hal itu dimulai dengan penampilan para stafnya.

Bukan itu saja, aturan baru tersebut juga disebut-sebut harus diikuti para awak kabin saat shift dan bahkan di luar shift mereka. Tata Group seolah memusuhi kondisi penuaan sehingga tak membolehkan karyawan beruban berkeliaran di perusahaan mereka.

“Rambut abu-abu tidak diizinkan. Rambut beruban harus diwarnai secara teratur. Warna fashion dan henna tidak diizinkan,” bunyi kebijakan yang tertera pada pedoman tersebut, dikutip dari Nz Herald (29/11).

BACA JUGA :  Kemenkumham Sempurnakan SAKI untuk Percepat Pendaftaran Kekayaan Intelektual (KI)

Selain melarang kebotakan dan uban pada pria, aturan lain juga dibuat untuk para kru wanita. Salaglh satunya melarang kru wanita memiliki rambut pirang, sanggul yang rendah, ataupun simpul yang tinggi.

Juga, para awak kabin diharuskan rutin memotong dan mencukur bulu-bulu di wajah mereka. Kumis dan janggut juga dilarang keras selama penerbangan. Dengan demikian laki-laki harus membawa alat cukur di setiap penerbangan, bunyi aturan tersebut.

Bahkan para kru juga dilarang menggunakan perhiasan, cincin kawin dan gelang yang melambangkan kepercayaan Sikh.

Sebelumnya, aturan lain yang sama nyelenehnya juga sudah dikeluarkan. Aturan di sana mewajibkan awak kabin Air India melakukan pemeriksaan indeks massa tubuh (BMI) dan berat badan sebelum penerbangan.

Saat mengeluarkan kebijakan itu, tim manajemen India mengklaim hal tersebut berkaitan dengan masalah keamanan. Sebab, awak yang kelebihan berat badan dapat menimbulkan risiko dalam situasi darurat.

Tapi, serikat awak kabin Air India menentang klaim tersebut. Menurut mereka, pemeriksaan tersebut justru berdampak pada kesehatan mental awak dan tidak akan ada profesional medis yang hadir. (BD)

BACA JUGA :  Terus Dikembangkan Hingga 2025, Stasiun Manggarai Bakal Jadi Pusat Integrasi Antarmoda

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini