AirNav Indonesia Antisipasi Lonjakan Lalu Lintas Penerbangan Jelang Natal dan Tahun Baru 2023

0
116
AirNav Indonesia mengaku siap berkolaborasi dan bersinergi dengan seluruh stakeholder penerbangan, baik Kementerian Perhubungan, Otoritas Bandara, Operator Bandara, Maskapai Penerbangan, dan pihak lainnya, untuk menjaga kelancaran angkutan penerbangan Nataru 2023. (foto: dok AirNav Indonesia)

RADAR TANGSEL RATAS – Sebagai satu-satunya badan usaha penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan di Indonesia, AirNav Indonesia menyatakan siap menjaga kelancaran layanan navigasi penerbangan pada angkutan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).

Kesiapan itu disampaikan oleh Direktur Utama AirNav Indonesia, Polana B. Pramesti, di sela-sela rutinitasnya memantau layanan navigasi penerbangan di ruang udara Nusantara pada Senin (19/12/2022).

“Kami dapat memastikan bahwa layanan navigasi penerbangan di seluruh ruang udara Indonesia saat ini dalam kondisi prima dan siap mengantisipasi peningkatan pergerakan pesawat udara pada periode angkutan Nataru 2023” ungkap Polana.

Dijelaskannya, AirNav Indonesia mencatat pergerakan pesawat udara (traffic movement) pada Senin (18/12) sebanyak 3.741 penerbangan domestik dan 460 penerbangan internasional, atau 72% mendekati kondisi normal sebelum pandemi COVID-19.

“Berdasarkan data yang kami himpun dari 150 bandara besar di seluruh Indonesia, AirNav Indonesia melayani total 4.201 pergerakan pesawat udara pada hari Minggu kemarin, meningkat 22% dibandingkan tahun lalu di mana kami melayani 3.251 pergerakan pesawat udara,” ujarnya.

BACA JUGA :  AirNav Indonesia Layani 72.670 Penerbangan Selama Periode Nataru 2022 - 2023

Menurut Polana, tahun ini delapan bandara dengan pergerakan pesawat udara terbanyak pada hari Minggu (18/12) adalah Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, dengan 974 penerbangan, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, dengan 387 penerbangan, dan Bandara Juanda Surabaya dengan 262 penerbangan.

Selanjutnya, Bandara Hasanuddin, Ujung Pandang 252 penerbangan, Bandara Kualanamu Medan dengan 187 penerbangan, Bandara Sepinggan Balikpapan dengan 157 penerbangan, serta Bandara Jayapura, Sentani, dengan 115 pergerakan.

“Alhamdulillah, total penerbangan lintas udara (overflying) pun sudah mulai menuju normal, terhitung sudah 325 penerbangan/hari, atau setara dengan 81% dari kondisi normal, dan kemungkinan peningkatan arus liburan Nataru 2022/2023 masih akan terus naik,” papar Polana.

Sesuai dengan Instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Udara nomor IR 2 Tahun 2022, AirNav Indonesia telah membuka Posko di 52 Lokasi Kantor Cabang, Kantor Pusat AirNav, serta menempatkan petugas di Posko Terpadu Kementerian Perhubungan, guna mendukung pemantauan dan pengendalian pelayanan navigasi penerbangan Nataru 2023.

Operasional layanan navigasi penerbangan di seluruh cabang AirNav Indonesia selama periode Nataru akan mengikuti operasional bandar udara. AirNav Indonesia terbuka untuk kemungkinan perpanjangan operating hours bandara maupun penambahan (extra flight) penerbangan selama periode Nataru.

BACA JUGA :  AirNav Indonesia Salurkan Beasiswa untuk Pelatihan Masyarakat di Bidang Kelistrikan

Polana juga memastikan pengecekan terhadap fasilitas dan peralatan navigasi penerbangan dilakukan secara berkala. Pengawasan flight plan dan fleksibilitas slot penerbangan dapat diakses melalui aplikasi berbasis daring, yaitu web flight plan dan aplikasi CHRONOS.

Publikasi informasi aeronautika berupa notice to airmen (NOTAM) dan ASHTAM (gunung berapi) juga telah disiagakan bila ada kondisi darurat.

“Begitu juga kepada petugas posko monitoring dan petugas operasional, harus selalu menerapkan protokol kesehatan selama bertugas dengan tepap memperhatikan peraturan keselamatan penerbangan yang berlaku,” ujar Polana.

Selain memastikan kesiapan personel dan peralatan, Polana menegaskan telah menyiapkan langkah antisipasi terhadap potensi gangguan keselamatan perbangan yang muncul selama angkutan Nataru.

“Contingency plan untuk seluruh potensi gangguan keselamatan yang mungkin muncul mulai dari keadaan cuaca buruk, erupsi gunung berapi maupun gangguan keselamatan lainnya,” tuturnya.

Sebagai penutup, Polana juga menyatakan kesiapannya untuk berkoordinasi dan bersinergi dengan seluruh stakeholder terkait.

“AirNav Indonesia siap berkolaborasi dan bersinergi dengan seluruh stakeholder penerbangan, baik Kementerian Perhubungan, Otoritas Bandara, Operator Bandara, Maskapai Penerbangan, dan pihak lainnya, untuk menjaga kelancaran angkutan Nataru 2022/2023 agar dapat berjalan dengan selamat, aman dan efisien,” pungkasnya. (BD)

BACA JUGA :  Catatkan Sejarah, Kota Denpasar di Bali Jadi Kota Lengkap Pertama di Indonesia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini