Amerika Serikat dan Kanada Diterjang Badai Musim Dingin Parah, Suhu Hingga Minus 55 Derajat Celsius!

0
83
Saking rendahnya suhu di beberapa negara bagian Amerika Serikat, U.S. National Weather Service memperingkatkan wilayah-wilayah metro utama, seperti kota Des Moines dan Iowa, agar mewaspadai ancaman radang dingin yang sangat berbahaya. Lembaga itu juga mewanti-wanti bahwa nantinya akan ada lebih dari 100 catatan suhu dingin harian yang memecahkan rekor selama beberapa hari ke depan. (foto ilustrasi: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Saat ini, suhu udara Amerika Serikat dan Kanada tercatat sangat rendah. Dikutip dari Suara.com (24/12/2022), U.S. National Weather Service (NWS) menyatakan suhu pada akhir pekan ini di beberapa wilayah diperkirakan mencapai minus 45 derajat Celsius (-50 F) dan bahkan menyentuh lebih dari minus 55 derajat Celsius (-70 F).

Dikutip dari BBC.com (22/12/2022), rendahnya angka suhu udara tersebut dinilai dapat menyebabkan tak kurang dari 1,5 juta warga di dua negara tadi tak bisa mendapatkan pasokan listrik.
Celakanya, kata para ahli, temperatur yang turun tajam bisa menyebabkan radang dingin (frostbite) pada kulit hanya dalam waktu lima hingga 10 menit saja.

BBC.com juga melaporkan bahwa badai musim dingin Arktik yang kuat telah menempatkan lebih dari 135 juta orang di bawah peringatan cuaca akhir pekan, menjelang hari-hari tersibuk di tahun ini, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru.

Peringatan itu berlaku bagi daerah-daerah pantai hingga wilayah selatan sejauh perbatasan AS-Meksiko dan Florida, Negara Bagian Sunshine.

BACA JUGA :  Duh! Tangsel Jadi Kota dengan Kualitas Udara Terburuk di Indonesia

Diprediksi, udara dingin di Amerika Serikat dan Kanada bisa menjadikan Natal tahun ini menjadi yang paling dingin dalam beberapa dekade terakhir.

U.S. National Weather Service memperingkatkan wilayah-wilayah metro utama, seperti kota Des Moines dan Iowa, agar mewaspadai ancaman radang dingin yang sangat berbahaya. Lembaga itu juga mewanti-wanti bahwa nantinya akan ada lebih dari 100 catatan suhu dingin harian yang memecahkan rekor selama beberapa hari ke depan.

Bahkan ahli meteorologi mengatakan badai musim dingin bisa menjadi “bom topan”, yakni badai eksplosif yang meningkat dengan cepat, dengan tekanan udara sentralnya turun setidaknya 24 milibar dalam 24 jam.

“Cuaca saat ini tidak seperti hari bersalju ketika Anda masih kecil dulu. Ini adalah hal yang sangat serius,” kata Presiden Joe Biden dalam pengarahan di Gedung Putih, Kamis lalu, dikutip dari BBC.com.

Dilaporkan juga bahwa massa udara Arktik diproyeksikan membawa hembusan angin kencang dan suhu -9,4C (15F) ke El Paso, Texas, tempat banyak para migran tak berdokumen tinggal dan tidur di jalan-jalan kota.

BACA JUGA :  Soal Dana Kampanye Pilkada Banten, Paslon Airin-Ade Tertinggi

Buruknya cuaca beberapa hari ini akhirnya memaksa Gubernur negara bagian New York, Kathy Hochul, mengumumkan keadaan darurat untuk mengantisipasi badai tersebut. Begitu juga Gubernur di Kentucky, Carolina Utara, Virginia Barat, Georgia, Ohio, serta Oklahoma. Mereka juga telah mengumumkan keadaan darurat.

Menurut situs pelacakan penerbangan FlightAware, lebih dari 5.300 penerbangan di AS telah dibatalkan pada Kamis dan Jumat lalu.

Untuk mengantisipasi gangguan perjalanan, maskapai besar termasuk United, Delta, dan American telah menawarkan pembebasan biaya bagi para pelancong yang ingin menjadwal ulang penerbangan mereka. (BD)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini