RADAR TANGSEL RATAS – Dunia persepakbolaan nasional dibuat geger oleh pernyataan dari pengamat sepak bola ternama Tommy Welly atau biasa yang disebut Bung Towel. Di tengah hiruk-pikuk tim nasional Indonesia berlaga di Piala AFF 2022, Bung Towel membeberkan sebuah informasi yang kontroversial.
Dikutip dari Suara.com (28/12), Bung Towel secara ‘blak-blakan’ menyampaikan bahwa telah terjadi aksi “pengkhianatan” di dalam tubuh Federasi Sepak Bola Indonesia atau PSSI. Hal itu dsampaikan melalui kanal Youtube pribadinya: GOCEK BUNGTOWEL.
Seperti diketahui, PSSI akan melaksanakan rangkaian Kongres Luar Biasa (KLB) pada awal tahun 2023 mendatang sebagai respons terhadap poin rekomendasi yang disampaikan oleh Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) atas Tragedi Kanjuruhan.
Menurut Bung Towel, situasi itulah yang tampaknya akan dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk mengkudeta posisi Ketua Umum PSSI yang kini dijabat oleh Mochamad Iriawan.
“Saya mau sharing info A1 kepada teman-teman Gocek Bung Towel. Jadi pada saat Indonesia memulai kampanyenya di Piala AFF 23 Desember lalu, lawan Kamboja,” kata Bung Towel, mengawali. “Di tengah perjuangan awal timnas Indonesia ternyata ada pengkhianatan, ada manuver busuk yang dilakukan oleh Sekjen PSSI dan salah satu Exco PSSI,” ungkapnya.
“Di hari yang sama, di FX Senayan, Sekjen PSSI bersama salah satu Exco mengumpulkan para voters tanpa diketahui ketua umumnya. Padahal, secara organisasi yang namanya Sekjen itu diangkat dan diberhentikan Ketua Umum PSSI. Jadi, artinya Sekjen itu pastilah dan haruslah orangnya ketua umum, tapi yang terjadi ada upaya menggembosi Ketua Umum oleh Sekjen dan Exco,” papar Bung Towel.
“Kebusukan-kebusukan inilah yang mau saya ceritakan agar public tahu betapa perilaku elite sepak bola kita masih seperti itu. Apalagi aka nada KLB di awal tahun atau Kongres Luar Biasa,” ia menambahkan.
Untuk posisi Sekjen PSSI sendiri saat ini dijabat oleh Yunus Nusi. Sementara untuk salah satu Exco yang dimaksud Bung Towel menurut inisial dan foto yang disampaikan, merujuk kepada nama Juni Rachman.
“Kalau Sekjen pasti sudah tahu, kalau Exco saya sebut saja inisial JR. Mereka mengumpulkan voters dari kalangan Asprov, yang khususnya Asprov dari Sumatera. Tentu arahnya menggiring mereka ke Kongres Biasa dan KLB,” ungkap Bung Towel.
“Motifnya tentu kalau bisa mengumpulkan suara, itu yang akan ditawarkan kepadapihak lain peminat jadi ketua umum PSSI. Itulah manuvernya, itulah kasak-kusuknya, itulah kebusukannya karena di situ mengarahkan calon ketua umum kepada yang lain,” katanya lagi.
“Buat saya, ini sikap yang tidak terpuji, pengkhianatan dalam organisasi, menusuk dari belakang, manuver busuk mementingkan diri sendiri dengan tujuan mengincar Wakil Ketua Umum PSSI di periode yang akan datang,” tambahnya.
“Seperti itulah atmosfer sepak bola Indonesia, yang seharusnya bagi saya seharusnya sudah dipersona non grata-kan,” ungkap Bung Towel. (BD)