Selalu Sepi Aktivitas Penerbangan, Bandara Kertajati Bakal Dijual kepada Investor Asing

0
132
Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, di Majalengka, Jawa Barat, bakal dijual kepada investor asing. Dikabarkan, investor asal India dan Arab Saudi tertarik untuk mengelola bandara yang dulu sempat digadang-gadangkan bakal menjadi bandara pusat logistik di Indonesia itu. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Sejak diresmikan pada Mei 2018, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, di Majalengka, Jawa Barat, yang pembangunannya konon menelan biaya Rp 2,6 triliun hingga saat ini dianggap sepi aktivitas penerbangan. Dan kini beredar kabar bahwa bandara tersebut siap dijual kepada investor asing.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan ada sejumlah pihak yang saat ini tertarik untuk membeli saham Bandara Kertajati, di antaranya adalah investor asal India dan Arab Saudi.

Menurut Budi Karya, pihaknya telah melakukan diskusi bersama dengan Pemerintah Daerah Jawa Barat terkait rencana penjualan saham Bandara Kertajati.

“Dari India dan Saudi berminat untuk membeli saham dari Bandara Kertajati. Dengan harapan ada interest yang khusus dari pada masyarakat internasional, sehingga konektivitas Kertajati bertambah,” ungkap Budi Karya di Kantor Kemenhub dikutip Rabu (28/12/2022).

Dikutip dari Suara.com (28/12), PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) selaku operator Bandara Kertajati, memegang porsi pemegang saham mayoritas sebesar 83,88 persen. Pemegang saham lainnya adalah PT Angkasa Pura II (Persero) sebesar 13,78 persen, lalu Kopkar Praja 1,65 persen, dan Jasa Sarana 0,69 persen.

BACA JUGA :  Kaki Ganjar Seperti 'Diikat', Ketua GP Mania: PDIP Bakal Ditinggal Para Pemilih Muda

Budi Karya juga mengaku telah meminta maskapai-maskapai besar asal Jazirah Arab untuk membuka penerbangan langsung ke Bandara Kertajati, termasuk maskapai Etihad dan Emirates asal Uni Emirat Arab. Hal tersebut dikatakannya, setelah melakukan kunjungan kerja ke India dan Arab Saudi beberapa waktu lalu.

“Pada dasarnya untuk Saudi (Arabian Airlines), Qatar (Airways), untuk Etihad dan Emirates kami minta penerbangan silakan dalam jumlah yang besar. Kepada Saudi, kami minta khusus minta dedikasikan penerbangan dari Saudi langsung ke Kertajati,” ungkapnya.

Selain itu, Budi Karya juga menjelaskan bahwa Bandara Kertajati nantinya bisa dikembangkan untuk melayani angkutan kargo dan bengkel pesawat. Dan hal itu, katanya, telah mendapat persetujuan dari Presiden Jokowi.

“Bapak Presiden sangat setuju juga Kertajati bisa jadi MRO (Maintenance, Repair, and Overhaul) dan juga untuk kargo, karena dekat Patimban,” tuturnya. (BD)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini