Khawatir Timbulkan Siklus Kekerasan Baru di Palestina, Indonesia Kutuk Kunjungan Itamar Ben-Gvir ke Kompleks Al-Aqsa

0
71
Indonesia mengutuk kunjungan Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, ke komplek Masjid Al-Aqsa di Yerusalem karena kunjungan tersebut merupakan sebuah bentuk provokasi yang dapat memicu ketegangan dan siklus kekerasan baru di Palestina. (foto: AFP)

RADAR TANGSEL RATAS – Indonesia mengutuk kunjungan Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, ke komplek Masjid Al-Aqsa di Yerusalem atau Al Quds pada Selasa (3/1/2023) waktu setempat.

“Indonesia menyerukan Israel untuk menghormati status quo yang sudah disepakati bersama dan menghindari aksi dan provokasi yang mencederai tempat-tempat suci di Yerusalem,” kata Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dalam keterangan tertulis, pada Kamis (5/1/2023).

Dikutip dari Infopublik.id (5/1/2023), Indonesia menilai kunjungan Menteri Israel tersebut sebagai suatu provokasi yang dapat memicu ketegangan dan siklus kekerasan baru di Palestina serta mengancam perdamaian.

Untuk itu, Indonesia menyerukan kepada masyarakat internasional, khususnya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), untuk terus mendesak Israel menghentikan segala tindakan yang dapat mempengaruhi stabilitas dan keamanan di kawasan.

Selain itu, Indonesia juga menekankan kembali pentingnya proses perdamaian Palestina-Israel berdasarkan prinsip Solusi Dua Negara (Two State Solution) sesuai parameter yang disepakati secara internasional.​

Sebelumnya, pada Selasa (3/1/2023), Menteri Keamanan Nasional Israel yang baru saja dilantik, Itamar Ben-Gvir, berkunjung ke kompleks Masjid Al-Aqsa, meski telah diperingati bahwa tindakannya akan menimbulkan kegaduhan dan menuai gelombang kecaman dari negara di seluruh dunia.

BACA JUGA :  Pasca Kunjungan Menteri Keamanan Israel ke Kompleks Al-Aqsa, Palestina Saling Adu Pendapat dengan Israel di DK PBB

Itu adalah untuk pertama kalinya Ben-Gvir mengunjungi kompleks Al-Aqsa usai ia menjabat sebagai menteri.

Palestina menuding kunjungan Ben-Gvir yang dikawal oleh sekelompok polisi Israel
tersebut merupakan upaya untuk mengubah status quo Al-Aqsa.

Kalangan ekstremis Yahudi di Israel kerap menyuarakan keinginannya agar diberikan akses beribadah di sekitar Al-Aqsa. Mereka meyakini Al-Aqsa berdiri di atas reruntuhan kuil Yahudi kuno.

Ben-Gvir tetap mendatangi kompleks tersebut meski mendapat peringatan dari pihak manapun termasuk kelompok Hamas.

“Jika Hamas berpikir ia dapat menghalangi saya dengan ancaman, mereka harus memahami bahwa waktu telah berubah. Ada pemerintahan di Yerusalem. Temple Mount (istilah yang digunakan Yahudi untuk merujuk Al-Aqsa) terbuka untuk umum,” tulis Ben-Gvir lewat akun Twitter pribadinya.

Bagi kaum Muslim, Masjid Al-Aqsa merupakan situs paling suci ketiga di dunia. Sebab, Masjid Al-Aqsa merupakan kiblat pertama kaum Muslim sebelum Ka’bah di Masjid Al-Haram, Kota Mekkah, Arab Saudi. (BD)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini