Di Ijtima Ulama Nusantara, Cak Imin Minta Ulama Terbitkan Fatwa Hukum untuk Penerima ‘Amplop’ di Pemilu

0
85
Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyebut money politics atau politik uang dalam pemilu masih kerap terjadi. Ia meminta ulama mengeluarkan fatwa atau hukum menerima amplop bagi masyarakat dalam menghadapi Pemilu 2024. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin berharap ulama bisa mengeluarkan fatwa atau hukum menerima amplop untuk masyarakat menjelang Pemilu 2024.

Sebab, menurut Cak Imin, money politics atau politik uang dalam pemilu masih kerap terjadi. Cak Imin menyampaikan hal itu dalam sambutannya di acara Pembukaan Ijtima Ulama Nusantara DPP PKB di Jakarta Pusat, Jumat (13/1/2023), dikutip dari Suara.com,

“Harapan kami doa restu, tausiyah, fatwa yang harus ditegaskan, terutama mohon fatwa dalam Ijtima Ulama Nusantara ini agar meneguhkan kembali hukumnya menerima amplop dalam menentukan pilihan dalam setiap pemilihan umum,” tutur Cak Imin.

Ia juga menandaskan bahwa para mubaligh harus mengingatkan kepada publik bahwa hak pilih tak sebanding dengan uang.

“Penegasan terutama terhadap mubaligh-mubaligh secara lebih intensif menyampaikan kepada publik jemaah kepada seluruh umat dan masyarakat bahwa hak pilih jauh lebih mahal dibandingkan transaksi pragmatis yang ada,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan, hal tersebut harus bisa dilakukan secara serius agar Pemilu 2024 bisa berjalan dengan demokrasi yang baik. “Demokrasi yang beradab. Demokrasi yang menghasilkan pemerintahan yang berkekuatan legitimasi yang murni dari masyarakat,” ujarnya.

BACA JUGA :  Polemik SDN Pocin 1, Deolipa Yumara Akhirnya Laporkan Wali Kota Depok ke Polda Metro Jaya

Untuk itu, Cak Imin berharap forum Ijtima Ulama Nusantara DPP PKB bisa dimanfaatkan para ulama dan kiai agar kebih proaktif. Terutama meminimalisir adanya transaksi politik.

“Karena itu mohon secara khusus kepada kiai di panggung ke depan lebih proaktif, lebih mendampingi umat dan masyarakat. Agar Setidak-tidaknya tidak terpengaruh di dalam menentukan pilihannya dalam proses transaksi politik,” pungkasnya. (BD)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini