RADAR TANGSEL RATAS – Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso bersama Satgas Pangan Polda Banten menangkap tujuh tersangka yang melakukan tindak pidana perlindungan konsumen dan persaingan dagang, yang melakukan penyimpangan/kecurangan distribusi beras Bulog di wilayah hukum Polda Banten.
Hal ini diungkap oleh Satgas Pangan Polda Banten dan Dirut Bulog pada konferensi pers yang dilaksanakan di Polda Banten, Jumat (10/2/2023).
Dikutip dari Infopublik (11/2/2023), Budi Waseso dalam paparannya menyampaikan terima kasih kepada Polda Banten yang telah berhasil menangkap tujuh tersangka atas tindaklanjut inspeksi mendadak yang dilakukannya di Pasar Induk Beras Cipinang, pekan lalu.
“Apa yang saya sampaikan minggu lalu terbukti hari ini, dan saya yakin hal ini akan diurus oleh Kepolisian tentang siapa dalangnya dan siapa saja yang terlibat dalam kasus ini,” tutur Budi Waseso.
Selanjutnya Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol. Didik Hariyanto menyebut ada enam modus yang dilakukan oleh tersangka. Enam modus tersebut yakni repacking beras Bulog menjadi beras premium dengan berbagai merek, mengoplos beras Bulog dengan beras lokal, menjual beras di atas harga HET, memanipulasi DO dari distributor maupun mitra BULOG, masuk ke tempat penggilingan padi seolah-olah merek sendiri, dan memonopoli sistem dagang.
“Kami menurunkan Satgas Pangan yang langsung bergerak cepat dengan mengungkap kasus tindak pidana perlindungan konsumen dan persaingan dagang dengan cara mengemas ulang beras Bulog menjadi kemasan merek lain,” kata Didik.
Dalam perkara yang diungkap Satgas Pangan, Polda Banten juga menunjukkan barang bukti sebanyak 350 ton beras Bulog yang telah dikumpulkan, baik yang sudah di-repacking maupun yang belum di-repacking. (BD)