RADAR TANGSEL RATAS – warga rumah susun sewa (rusunawa) Marunda, Jakarta Utara (Jakut), mengeluh kesulitan air bersih selama lebih dari satu pekan.
Dikutip dari Detik.com (17/2/2023), Ketua Fraksi PKB/PPP DPRD DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas menyentil Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta.
“Ini 9 hari, berarti tidak ada tindakan selama ini di Dinas Perumahan, ini bukan tanggung jawab PAM Jaya, ini Dinas Perumahan seharusnya,” kata Hasbiallah Ilyas kepada wartawan, Kamis (16/2/2023).
Hasbiallah menyoroti aliran air di rusun lainnya di Ibu Kota. Menurutnya, PAM Jaya harus mengantisipasi agar air di rumah susun terus terpenuhi.
“Ini memang mungkin tidak hanya di situ aja, di beberapa tempat yang lain memang perencanaannya tidak ada perencanaannya yang dilakukan dalam artian apa? Tidak mengantisipasi tentang air itu. Makanya saya minta, PAM Jaya, bukan hanya PAM Jaya, ini harus bersikap, harus bertindak cepat, tak bisa lama-lama seperti ini,” kata Hasbiallah.
Menurut anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta itu, permasalahan di rumah susun bukan hanya soal air bersih. Ia menyebut berbagai fasilitas di rumah susun juga harus dibenahi.
“Penanganan bukan hanya air bersih untuk dievaluasi semua, Dinas Perubahan bukan hanya air bersih, yang lainnya juga sangat kurang. Misalnya, pelayanan di masyarakat itu, fasilitas-fasilitas rusak itu lama penanganannya, bukan hanya air. Silakan dicek,” ungkapnya.
“Fasilitas yang lain juga saya yakin tidak terlayani masyarakat di situ, andaikata terlayani juga sangat lambat karena terlalu dimonopoli,” katanya menambahkan.
Hasbiallah menilai terjadinya kesulitan air selama 9 hari karena Dinas Perumahan Rakyat kurang antisipasi. Dia menyebut tindakan baru dilakukan ketika ada kejadian.
“Coba ketidakbagusan rusunawa-rusunawa itu, karena Dinas Perumahan ini tidak mengantisipasi sebelumnya, jadi sifatnya itu mereka kerjanya kejadian baru bertindak, kejadian baru bertindak, antisipasinya tidak ada,” tutur dia.
Lebih lanjut, Hasbiallah menyinggung beban warga Marunda karena terkena debu batu bara dan kesulitan air bersih. Dia meminta penyelesaian masalah ini menjadi prioritas.
“Bukan tambah berat lagi, jatuh ketiban tangga dan tidak ada antisipasi dari dinas terkait. Ini kan harus diprioritaskan. Sebenarnya PAM juga punya BUMD seharusnya lebih cepat penanganannya. Bjkan kesalahan PAM Jaya-nya, kesalahan dari Dinas Perumahannya,” tuturnya.
Di sisi lain, Pemprov DKI Jakarta dan PAM Jaya tengah menyiapkan solusi mengatasi masalah kesulitan mengakses air bersih di Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Marunda di Jakarta Utara. Untuk sementara ini, PAM Jaya akan mendistribusikan air menggunakan mobil tangki.
“Tadi pagi Pak Dirut PAM Jaya sudah menyampaikan ke saya bahwa solusi sementara dengan penambahan mobil tanki,” kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Sarjoko saat dihubungi, Rabu (15/2).
Sementara itu, Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin menyampaikan pengiriman mobil tangki merupakan solusi jangka pendek yang disiapkan. Pihaknya akan memperbanyak jumlah mobil tangki yang dikirimkan untuk memenuhi kebutuhan warga.
Di sisi lain, pihaknya akan membangun reservoir komunal atau bak penampungan air komunal di sekitar Rusunawa Marunda. Tepatnya berlokasi di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta.
“Sementara sampai pembangunan reservoir komunal kita mengirimkan perbanyak mobil tangki,” tutur Arief. (BD)