RADAR TANGSEL RATAS – Pembangunan hotel-hotel baru di kawasan Danau Toba akan menjadi salah satu strategi pengembangan kawasan ini. Salah satu alasannya adalah karena masih minimnya tempat penginapan di wilayah Danau Toba.
Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan dalam keterangan tertulis, Minggu (26/2/2023). Menurutnya, sejumlah investor nasional yang ikut menyaksikan perlombaan F1 PowerBoat telah mengutarakan minat berinvestasi di sini.
Dikutip dari Detik.com (27/2/2023), meski banyak investor menyatakan minatnya, Luhut menegaskan melarang hotel bintang 3 berdiri di wilayah sekitar Danau Toba. Sebab, ia tidak ingin kehadiran hotel malah mengganggu homestay dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang sudah ada.
“Jadi hotel di Samosir kan kurang, di Sibisa juga. Tapi kita akan larang bangun hotel bintang 3, supaya homestay, UMKM, tetap hidup,” tegas Luhut dalam keterangan tertulis, Senin (27/2).
Luhut menilai pelaksanaan berbagai event internasional membuat geliat kunjungan wisata di kawasan Danau Toba naik, sehingga memang membutuhkan pembangunan hotel lebih banyak.
“Sekarang ini Balige trafficnya tujuh kali lebih banyak dibanding daya tampungnya, jadi kita harus cari cara dan desainnya. Minggu depan kita akan rapat agar membuat listdown event internasional di kawasan Danau Toba agar merata pembangunannya,” ungkap Luhut.
Ia mengatakan menyaksikan sendiri bagaimana antusiasme masyarakat dalam menonton ajang tersebut. Menurutnya, masyarakat yang memadati sepanjang pesisir Danau Toba juga memberikan dampak besar bagi UMKM.
“Jadi yang dilakukan sekarang ini penting melibatkan rakyat banyak. Jadi tidak hanya punya elite,” katanya.
Luhut juga menyampaikan bahwa pemerintah telah mengusulkan ajang F1 PowerBoat dapat dilaksanakan di Indonesia hingga lima tahun ke depan. Ia juga sempat menyinggung soal proyeksi pengembangan tim nasional untuk olahraga air tersebut.
“Setelah melihat infrastruktur di Danau Toba, mereka bilang malah bisa dilakukan lagi sampai sepuluh tahun ke depan. Mereka juga mau menyelenggarakan Jetski Oktober nanti di sini, pesertanya 25 negara, nanti mengelilingi Pulau Samosir,” ucapnya.
“Sekitar 3 juta sampai 5 juta dolar amerika (biaya F1 PowerBoat, red). Tapi mungkin nanti suatu ketika Indonesia bisa buat jugalah,” tutur Luhut. (BD)