RADAR TANGSEL RATAS – Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali akan menerapkan transformasi teknologi melalui sistem penanganan kargo semiotomatis atau semi-automatic warehouse system.
Seperti yang dirilis Infopublik.id (11/3/2023), transformasi teknologi dan peningkatan keandalan dalam penanganan kargo tersebut memungkinkan untuk diterapkan setelah PT Angkasa Pura/AP I (persero) selaku pengelola menggandeng perusahaan pelayanan ground handling di Indonesia, PT Jasa Angkasa Semesta (JAS) Tbk, untuk bekerja sama mengoperasikan Terminal Kargo dan Pos Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
PT JAS sebagai pemenang seleksi mitra usaha jasa terkait bidang kargo dan pos atau Cargo Terminal Operator (CTO) di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, resmi mengoperasikan terminal kargo seluas 3.000 meter persegi hingga lima tahun ke depan.
Direktur Utama AP I Faik Fahmi menyatakan, kerja sama itu ditujukan untuk mengoptimalkan bisnis dan operasional kargo di Bandara I Gusti Ngurah Rai.
“Kerja sama ini merupakan bagian dari transformasi terminal kargo yang ditujukan untuk meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan bisnis kargo, yang pada akhirnya berbanding lurus terhadap efektivitas layanan kargo, peningkatan cargo throughput dan pendapatan,” ujarnya dalam keterangan resmi pada Sabtu (11/3/2023).
Saat ini Bandara I Gusti Ngurah Rai merupakan bandara yang merupakan tulang punggung perusahaan dari sisi trafik penumpang dan pesawat udara. Melalui kerja sama ini, diharapkan dapat semakin mengakselerasi pertumbuhan trafik kargo udara di Bali, utamanya trafik kargo internasional.
Melalui kerja sama ini, PT JAS akan mengoptimalkan bisnis kargo melalui transformasi teknologi, keandalan dalam bisnis jaringan layanan kargo (network cargo business) melalui sistem penanganan kargo semi-otomatis atau semi-automatic warehouse system.
Sistem penanganan kargo semi-otomatis ini menerapkan implementasi teknologi seperti staging roller dan cargo lift, serta ditargetkan akan dapat berdampak positif kapasitas layanan penampungan kargo impor sebesar 27 ton, kargo ekspor sebesar 34 ton, tempat penampungan sementara TPS distribusi sebesar 20 ton, serta TPS distribusi palletized type sebesar 18 ton.
Direktur Komersial dan Pelayanan AP I Dendi T. Danianto menyampaikan, inovasi dari PT JAS tersebut merupakan jawaban atas tantangan untuk mengoperasikan terminal kargo dan pos berstandar global.
“Inovasi yang diterapkan JAS tersebut merupakan jawaban atas tantangan yang kami berikan, utamanya dalam meningkatkan level of service, efisiensi, kualitas layanan terminal kargo, serta operasional terminal kargo dan pos berstandar global,” ujarnya.
Direktur Utama PT JAS Adji Gunawan berharap, dengan hadirnya gudang baru tersebut pihaknya dapat memfasilitasi kebutuhan ekspor maupun impor seluruh pelanggan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya di Bali.
Untuk meningkatkan standar layanan, PT JAS juga akan mengimplementasikan JAS Control Center sebagai pusat kendali untuk memantau dan mengontrol seluruh kegiatan operasional di terminal kargo dan pos dengan memanfaatkan tekonologi digital, Centralized Customer Service untuk meningkatkan kualitas layanan pelanggan, serta fasilitas gudang pendingin atau cold storage sebanyak dua unit untuk mempertahankan kesegaran dan kualitas produk.
Sedangkan untuk meningkatkan standar keamanan, PT JAS menyediakan tiga unit x-ray dengan teknologi Dual View, serta 72 unit CCTV yang tersebar di Terminal Kargo dan Pos Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
Sebagai informasi, sepanjang 2022 trafik kargo di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sebesar 36.229 ton, dengan rincian 22.955 ton kargo domestik dan 13.273 ton kargo internasional. Total trafik kargo di 2022 ini mengalami pertumbuhan sebesar 15,7 persen dibandingkan trafik kargo 2021 yang sebesar 31.319 ton kargo. (BD)