RADAR TANGSEL RATAS – Apa yang dilakukan jajaran akademisi Fakultas Sains dan Teknologi Informasi (FSTI) Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTNl) ini perlu diapresiasi. Mereka menggelar pelatihan Augmented Reality untuk seribu pelajar se-Jabodetabek hanya cuma-cuma alias gratis.
“Labkom FSTI, Kampus ISTN sesuai dengan moto darma bakti ke masyarakat, selama bulan Maret-April ini menyelenggarakan kegiatan share knowledge di bidang Ilmu Augmented Reality (AR),” ujar Penanggung Jawab Laboratorium Komputer (Labkom) FSTI ISTN, Riadi Marta Dinata, S. Kom, M. Kom.
Berbincang-bincang dengan awak redaksi Kantor Berita ratas.id RADAR TANGSEL, di Kampus ISTN, Jakarta Selatan, Sabtu, 11 Maret 2023, Riadi pun mengungkapkan tujuan kegiatan tersebut. “Tujuan pelatihan ini agar masyarakat luas terutama para civitas pendidikan dapat membuat konten materi ke dalam bentuk yang lebih interaktif dan mudah untuk dipahami,” ucapnya.
Akademisi yang dikenal supel dan komunikatif dengan mahasiswa itu melanjutkan, proses belajar yang baik di antaranya adalah dengan konsep belajar ber-diferensiasi. “Menurut referensi dari kemdikbud.go.id, proses belajar baik di antaranya adalah dengan konsep belajar ber-diferensiasi. Aku bermain, tapi belajar juga, lho. Yaitu dengan membuat konten materi yang disajikan secara berbeda-beda,” paparnya.
Dengan begitu, kata Riadi, hal tersebut akan membuat siswa tidak merasa bosan. “Apalagi, dengan adanya visual yang dipelajarinya muncul secara nyata. Untuk itu, pelatihan AR untuk kalangan pelajar adalah hal yang penting dilakukan,” tandasnya.
Mengapa penting? Sebab, ujar pria yang pernah mengenyam pendidikan di Universitas Indonesia (UI) itu, nantinya, para pelajar yang memiliki jiwa imajinasi bebas dapat berkreasi untuk sekolahnya maupun kegiatan edukasi di sekitarnya.
Dikatakannya, pelatihan ini diselenggarakan di Kampus ISTN dari tanggal 8 Maret hingga 8 April 2023 yang
melibatkan berbagai sekolahan di sekitaran Jabodetabek. “Walau hanya dengan waktu yang terbatas, peserta akan terus dibina dan diarahkan dalam grup-grup pembinaan secara daring, dan atau secara kunjungan ke sekolah yang bersangkutan untuk evaluasi atau pun undangan datang ke kampus kembali berikutnya,” imbuh dia.
Riadi pun menegaskan, pelatihan ini adalah gratis alias tanpa dipungut biaya. “Hanya, peserta dianjurkan membawa perangkat/laptop masing-masing
karena akan ada konfigurasi dan instalasi yang harus dilakukan untuk terus latihan di rumah atau sekolah masing-masing,” cetusnya.
Definisi Augmented Reality
Secara definisi, Augmented Reality adalah teknologi yang menggabungkan benda maya 2 dimensi dan atau pun 3 dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata kita. “Atau, lebih mudahnya bagaimana
menampilkan benda-benda maya tersebut secara realitas dalam waktu nyata,” terangnya.
Dan, kini sudah banyak di terapkan di sektor industri iklan, film, fashion, dan sebagainya, jelasnya. Untuk membuat AR, apakah diperlukan keahlian khusus dari para peserta?
Ditandaskan Riadi, tidak perlu. “Karena, Tim Labkom FSTI ISTN sudah menyediakan library khususnya untuk cepat dan mudah membuat suatu aplikasi AR yang dibangun dari awal,” urainya.
Lalu bagaimana untuk spesifikasi notebook/laptop/PC? Idealnya, Riadi menerangkan adalah perangkat laptop dengan RAM 4GB ke atas.
“Tetapi, jika tidak cukup, maka dapat digunakan RAM di bawah itu dengan menggunakan aplikasi software yang versi lama,” bebernya.
Implementasi AR dapat menghasilkan keluaran berupa aplikasi mobile, aplikasi desktop dan aplikasi berbasis web, imbuh dia. “Hasil keluaran tersebut akan membuat ilustrasi suatu obyek penjualan, misalnya, menjadi lebih nyata, lebih menarik dan interaktif,” ia berujar.
Target 1.000 Siswa
Disampaikan Riadi bahwa target sekolah yang hendak dicapai pada pelatihan ini adalah sebanyak 100 sekolah. “Dengan target peserta adalah 1.000 siswa,” ia menjelaskan.
Dapat dibayangkan, sambungnya, jika seluruh peserta itu mampu
mensosialisasikan kegiatan ini kepada teman-teman di sekolahnya masing-masing, maka alangkah hebatnya proses sebarannya. “Sehingga, proses industri kreatif digital yang tengah didengungkan pemerintah menjadi lebih optimal,” tukas dia.
Atau, dapat juga, para peserta itu nantinya bekerja di bidang industri pemasaran pada perusahaan-perusahaan, ia mengucapkan. “Sehingga, sangat tepat pelatihan ini untuk adik-adik SMA/SMK kelas XII yang sudah mau lulus dan hendak bekerja,” terang Riadi.
Pelatihan AR Istimewa
Pelatihan AR ini adalah sangat istimewa, kata dia. “Hal itu dikarenakan setiap grup siswa akan didampingi satu orang asisten mahasiswa yang standby membantu dan mengarahkan agar materi cepat tersampaikan,” ungkap dia.
Dicetuskannya, pelatihan AR ini akan memabahas cara-cara memvisualisasikan obyek 3D, multimedia file, suara, dan atau gambar secara realistis dan sistem waktu nyata. “AR akan membantu siswa dalam membaca buku ajar di sekolah,” dia berujar.
Selain itu, papar Riadi, AR akan membantu pembeli dalam memahami produk yang ditawarkan. “AR juga akan mengilustrasikan obyek-obyek 3Dimensi-nya ke dunia nyata. AR akan berguna di pendidikan, ilmu kesehatan, hiburan dan sebagainya,” tambah dia.
Ke depannya, ditegaskan Riadi, pelatihan AR di kampus akan dikembangkan ke dunia embedeed system. “Sehingga, dapat disatukan dengan Game 3D misalnya atau Aplikasi Phobia akan ketinggian dan atau trauma terhadap suatu kejadian/hewan yang jika disambungkan ke sistem controller akan memberikan efek yang lebih interaktif dan mampu berskala terapi,” diungkapnnya.
Bayangkan, jika kita membuat game, lalu setiap terkena pukulan atau benturan akan ada yang secara nyata /real menyentuh/ memukul melalui sistem controller, ucapnya. “Atau, ada efek-efek gerakan lainnya yang nantinya menjadi menyatu. Ini, luar biasa. Tentu, dengan biaya yang sangat murah, langkah tersebut akan real terjadi. Dan, industri binis dengan AR ini akan menjadi nyata juga di masyarakat,” bebernya.
Kini, pengembangan AR juga sudah umum diterapkan untuk aplikasi Gps Tracking, Animasi Filter wajah, Motion Tracking, Simulasi Angkasa, Simulasi SIM dan sebagainya, ucap Riadi. “Juga, untuk Face Tracking, yaitu dengan teknik posisi Haars obyek 3D (posisi mata, hidung, dan mulut) akan dikenali secara realtime dan akurat hasil deteksinya. Jika sebelumnya sistem masih bersifat 2D dan belum mampu membedakan ini wajah asli atau wajah dari gambar, maka sistem ini sdah menjadi nilai tambah yang luar biasa,” ia membeberkan.
Hal itu digunakan di media sosial Instagram (IG) juga. “Ingat juga, kan, di IG, fitur filter yang menarik dan menghibur adalah menggunakan konsep AR juga. Filter-filter tersebut dibuat menggunakan AR sebagai obyek 3D dan juga menggunakan sentuhan teknologi AI (Artificial Intelligence) sebagai logikanya,” dia berucap.
Juga, lanjut dia, ada pada industri film modern. “Yaitu sistem AR digunakan untuk proses Motion Tracking sehingga mampu mensimulasikan proses gerakan para aktor,” tandas dia.
Kembali pada acara kegiatan, pelatihan ini dilakuan penuh 1 hari, mulai pukul 08.00 WIB s. d.15.00 WIB. Untuk konfigurasi library dan proses praktik luringnya, ia mengatakan, hal ini dilakukan. Karena, kebutuhan untuk konfigurasi, penyesuaian versi dan kecocokan output dari setiap media harus digunakan. Untuk sekolah yang hendak bergabung dipersilakan untuk bergabung melalui tautan media sosial / WAG sebagai berikut: https://labkom.istn.ac.id.,” pintanya.
Peserta selain mendapatkan materi, praktik juga akan terus dibina dan diarahkan dalam pola grup-grup pelatihan secara online, dan undangan binaan untuk evaluasi/pelatihan berikutnya, ucap Riadi. “Juga, para peserta akan diberi sertifikat pelatihan Labkom FSTI ISTN,” tandasnya.
Dengan kegiatan komunitas AR berupa gabungan keahlian dan kreasi/inovasi yang tinggi dari para tutor, cetusnya, para peserta diharapkan dapat membuat ekosistem digital dalam sektor ekonomi kreatif di Indonesia. “Terutama, untuk bidang SDM periklanan, game, multimedia dan bisnis agar dapat tercapai maksimal,” pungkasnya. (AGS)