Israel Terancam Sanksi FIFA Pasca Insiden Penembakan Gas Air Mata di Yasser Arafat Cup 2023

0
173
Suasana pasca serangan gas air mata oleh pasukan Israel di Stadion Internasional Faisal Al Husseini di Kota Al-Ram, sebelah utara Kota Yerusalem, pada Kamis malam (30/3/2023). Presiden Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA), Jibril Rajoub, mengecam insiden tersebut dan akan melayangkan laporan kepada FIFA. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS -Timnas Israel dikabarkan terancam gagal tampil di ajang Piala Dunia U-20. Hal itu mengemuka setelah beberapa waktu lalu, pihak Israel melakukan serangan kepada para suporter Palestina yang sedang menonton pertandingan final pertandingan sepak bola Yasser Arafat Cup 2023 antara Balata FC dan Jabal Al-Mukaber.

Seperti yang dilansir Jawapos.com (1/4/2023), pasukan Israel menembakkan gas air mata saat pertandingan final yang digelar di Stadion Internasional Faisal Al-Husseini di al-Ram, sebuah kota di Yerusalem Timur, itu.

Tragedi tersebut membuat puluhan orang terluka, bahkan pemain sepak bola Palestina dan ratusan penggemar, termasuk anak-anak, tersedak dan terengah-engah akibat menghirup gas.

Menurut Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA), pada Kamis malam waktu setempat (30/3/2023), pasukan Israel menembakkan gas air mata di dalam stadion. Akibatnya, beberapa pemain sepak bola Palestina dan puluhan suporter, termasuk anak-anak, menderita sesak napas karena menghirup gas. Mereka terpaksa dirawat di lapangan, sementara tiga orang langsung dibawa ke rumah sakit.

PFA menyebut penyerangan terjadi saat jeda turun minum dalam pertandingan final sepak bola antara klub Balata FC dari Nablus dan klub Jabal Al-Mukaber dari Yerusalem.

BACA JUGA :  Ubah Limbah Minyak Kelapa Sawit Jadi EBT, PT PGN Rangkul Tiga Perusahaan Asal Jepang

“Tanpa peringatan sebelumnya, tentara Israel menghujani stadion dengan bom gas, yang jatuh di lapangan dan di antara tribun, di mana ratusan penggemar, termasuk anak-anak hadir,” ungkap PFA.

“Saya pikir mereka adalah neo-Nazi. Menargetkan pemain dan penggemar sepak bola, dan menembakkan gas air mata di lapangan dan stadion adalah noda di wajah pendudukan (Israel),” ungkap Presiden PFA, Jibril al-Rajoub.

Rajoub mengatakan awalnya tidak ada gesekan atau bentrokan dengan pasukan Israel, dan mereka terkejut melihat tabung gas air mata menghujani lapangan.

Lebih lanjut, Rajoub menyatakan bahwa PFA akan mengajukan keluhan kepada FIFA tentang insiden tersebut dan mengkomunikasikan masalah tersebut dengan federasi sepak bola di Asia dan seluruh dunia untuk mengakhiri ‘terorisme’ terhadap olahraga.

“Kami percaya bahwa bukti ini dapat menjadi dasar untuk menghadapi kejahatan pendudukan terhadap rakyat kami dan olahraga Palestina oleh para neo-Nazi,” tandas Rajoub kepada TV Palestina.

Pertandingan antara Balata FC dan Jabal Al-Mukaber hampir dibatalkan. Tapi wasit melanjutkan pertandingan tersebut setelah penundaan 30 menit. Klub Jabal Al-Mukaber akhirnya memenangi pertandingan final tersebut.

BACA JUGA :  Perhatian! Saat DKI Berubah Jadi DKJ, Setiap Warga Harus Cetak Ulang e-KTP-nya

Insiden tersebut tentu menjadi secercah harapan bagi persepakbolaan Indonesia. Laporan tersebut memungkinkan FIFA memberikan sanksi kepada timnas Israel untuk tidak bisa tampil di ajang internasional, termasuk Piala Dunia U-20.

Dan jika timnas Israel batal tampil di Piala Dunia U-20, maka ada peluang untuk Indonesia untuk kembali menjadi tuan rumah ajang besar tersebut.

Sebagaimana yang diketahui, sebelumnya FIFA telah resmi membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, menyusul banyaknya penolakan dari beberapa pihak terkait keikutsertaan timnas Israel. (BD)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini