Waduh! Ribuan Ikan Mati di Sungai Cileungsi Bogor, Diduga Akibat Limbah B3

0
194
Komunitas KP2C menerima laporan dari masyarakat terkait dugaan pencemaran air Sungai Cilengsi, Bogor. Pencemaran itu terjadi dari hulu hingga hilir sungai sehingga masyarakat menemukan banyak ikan yang mati. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) menyoroti tercemarnya air Sungai Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, oleh limbah B3. KP2C mengatakan pencemaran itu terlihat dari adanya ribuan ikan mati di Sungai Cileungsi.

Seperti yang dilansir Detik.com (8/4/2023), Ketua Komunitas KP2C, Puarman, mengaku menerima laporan dari masyarakat terkait dugaan pencemaran itu. “Pencemaran limbah terjadi dari hulu hingga hilir sungai, menunjukkan tingkat kepekatan pencemaran yang demikian tinggi,” ungkap Puarman.

Puarman menyebut masyarakat di sekitar Jembatan Wika juga menemukan banyak ikan mati. “Di Jembatan Wika, Tlajung Udik, pada Kamis (6/4), masyarakat menemukan banyak ikan mati. Esok harinya (Jumat), tidak lagi ditemukan ikan mati,” ujarnya.

Ia menjelaskan, di Jembatan Cikuda Wanaherang, pada Kamis (6/4/2023) pukul 02.00 WIB, juga ditemukan banyak ikan mati. Memasuki area Curug Parigi, Kota Bekasi, warga juga menemukan banyak ikan mati.

Begitu pula di Perumahan Bumi Mutiara dan Vila Nusa Indah, banyak ikan mati dan mengambang pada pukul 10.00 WIB tadi. Puarman menduga limbah diduga berasal dari Jembatan Leuwikaret Klapanunggal dan Jembatan Wika Tlajung Udik.

BACA JUGA :  Edan! Ternyata Indonesia Punya Potensi Tambang Emas Sebesar 2 Miliar Ton Emas, Lokasinya di Mana ?

“KP2C meminta pemerintah menyelidiki penyebabnya. Aliran sungai yang membawa ikan mati ini sudah berlangsung lebih dari 24 jam,” ujar Puarman.

Plt Kabid Gakkum Lingkungan dan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun DLH Kabupaten Bogor, Dyan Heru Sucahyo, mengaku akan datang ke lokasi untuk menyelidiki dugaan pencemaran.

Menurutnya, penyelidikan penting untuk mengetahui secara pasti penyebab ikan-ikan mati di Sungai Cileungsi. “Semoga cepat bisa ditemukan penyebabnya,” ujarnya, Sabtu (8/4/2023). (BD)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini