RADAR TANGSEL RATAS – Sudah dua bulan pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, Capt Philip Mark Mahrtens, disandera oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). tim gabungan TNI-Polri terus berupaya melakukan pencarian untuk menyelamatkan Capt. Philip.
Tim gabungan juga dikabarkan telah melakukan upaya pendekatan lunak atau soft approach yang melibatkan masayarakat adat setempat guna memulangkan Capt. Philip.
Dan seperti yang dilansir Detik.com (13/4/2023), baru-baru ini TNI pun mulai mengerahkan pasukan organik untuk membantu membebaskan Capt Philip. Pengerahan pasukan dilakukan untuk memaksimalkan proses pencarian.
“Dalam rangka memaksimalkan proses pencarian pilot Susi Air, pihak TNI memperdayakan satuan organik TNI dan satuan penugasan yang saat ini bertugas di Papua,” kata Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman dalam keterangan tertulis, Kamis (13/4/2023).
Herman menuturkan, pengerahan pasukan juga menimbang luasnya wilayah serta kondisi geografi di wilayah tersebut. “Terlebih gerombolan KST bersenjata,” ujarnya.
Menurut Herman, jumlah pasukan yang dikerahkan masih terbilang normatif. Dia meminta agar dapat dimaklumi apabila pengerahan pasukan terkesan banyak.
“Jadi prajurit TNI yang diperbantukan ke Polri untuk penegakan hukum dalam upaya pencarian pilot jumlahnya normatif sesuai kebutuhan. Tapi kami TNI memperdayakan satuan organik dan satuan penugasan di Papua untuk memaksimalkan pencarian ini,” ungkapnya.
“Oleh karenanya, apabila terkesan sangat banyak TNI yang terlibat dalam proses pencarian Pilot, maka bisa kami maklumi. Sehingga kami perlu jelaskan saat ini agar mengerti bagaimana TNI membantu memaksimalkan pencarian pilot,” ia menambahkan.
Seperti yang sudah diketahui, Capt. Philips disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya setelah pesawat yang dipilotinya dibakar di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan, pada 7 Februari 2023.
Saat itu, pesawat tersebut mengangkut lima penumpang yang merupakan orang asli Papua (OAP).
Philips dan kelima OAP disebut sempat melarikan diri ke arah yang berbeda. Belakangan diketahui bahwa kelima OAP telah kembali ke rumah masing-masing. Sementara Philips disandera. (BD)