RADAR TANGSEL RATAS – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan sejumlah orang lainnya dalam operasi tangkap tangan (OTT). Penangkapan berlangsung pada Jumat (14/4/2023) sejak siang hingga malam hari.
Seperti yang dilansir CNNIndonesia.com (15/4/2023), Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan OTT terhadap Yana terkait program Bandung Smart City.
“Terkait dengan program Bandung Smart City dan pengadaan CCTV dan jaringan internet di Kota Bandung. Tapi, kami menemukan ada dugaan korupsi di sana,” ungkap Ali (15/4/2023).
Ali menjelaskan, selain menangkap Wali Kota Bandung Yana Mulyana, tim KPK juga meringkus sejumlah pejabat di dinas perhubungan. Bahkan KPK juga menangkap pihak swasta dalam OTT tersebut.
Pihak-pihak yang ditangkap itu, kata Ali, sudah ada di KPK untuk diperiksa lebih lanjut. Total ada 9 orang yang dibawa ke KPK. “Sudah berada di Gedung Merah Putih KPK untuk segera diminta keterangan tim karena KPK hanya memiliki waktu 1 x 24 jam untuk menentukan sikap,” tutur Ali.
Dikutip dari Kompas.com (15/4/2023), berdasarkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang dilaporkan pada 16 Januari 2023, Yana mempunyai harta kekayaan sebesar Rp 8,5 miliar.
Situs e-LHKPN Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencatat, Yana memiliki sebidang tanah dan bangunan di Kota Bandung yang nilainya mencapai Rp 5 miliar.
Mantan Wakil Wali Kota Bandung itu juga mempunyai motor Harley Davidson Fatboy tahun 2013 senilai Rp 350 juta, lalu mobil Mitsubishi Pajero Sport Dakar tahun 2019 senilai Rp 490 juta.
Selain itu, Yana juga memiliki harta bergerak lainnya sebesar Rp 40 juta, serta kas dan setara kas senilai Rp 2.671.790.145. Dengan demikian, total harta kekayaan Yana yang terakhir dilaporkan yakni sebesar Rp 8.551.790.145.
Harta kekayaan Yana itu naik sekitar Rp 1,3 miliar dari LHKPN yang dia laporkan periode 31 Desember 2021, yakni sebesar Rp 7.154.560.921.
Sebagai informasi, di Pilkada Bandung 2018, Yana yang berasal dari Partai Gerindra maju sebagai wakil walikota berpasangan dengan Oded Muhammad Danial yang merupakan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Tapi Oded meninggal dunia pada 10 Desember 2021 karena serangan jantung, sehingga posisinya digantikan oleh Yana. (BD)