Kondisi Sudan Sudah Mengkhawatirkan, Panglima TNI Kirimkan Tim Untuk Evakuasi WNI

0
98
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono dalam acara pelepasan 39 prajuritnya yang akan diberangkatkan ke Sudan untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang terjebak dalam konflik bersenjata di negara tersebut. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Pemerintah Indonesia melakukan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Khartoum, Sudan, yang saat ini tengah dilanda pertempuran. Panglima TNI Laksamana Yudo Margono hari ini memberangkatkan tim untuk membantu proses evakuasi.

Seperti yang dikutip dari Detik.com (24/4/2023), Yudo mengatakan sebanyak total 39 prajurit akan diberangkatkan pada Selasa (25/4/2023). Misi itu harus dijalankan karena kondisi di Sudan sudah mengkhawatirkan dan berbahaya bagi para warga Indonesia yang ada di sana.

“Konflik bersenjata di Sudan sudah semakin mengkhawatirkan. Kondisi ini dapat membahayakan para WNI yg saat ini berada di Sudan. Untuk itu diperlukan kehadiran TNI guna menyelamatkan,” tutur Yudo di Halim Perdanakusuma, Senin (24/4/2023).

Misi serupa pernah dilakukan sebelumnya saat misi di Afganistan dan Ukraina beberapa waktu lalu. Yudo meminta dua misi tersebut dijadikan acuan agar operasi kali ini berjalan lancar.

“Sebelumnya pernah dilakukan misi yang sama ke Afganistan pada Agustus 2021 dan ke Ukraina pada Maret 2022. Untuk itu saya minta jadikan pengalaman kedua misi tersebut sebagai bekal dan evaluasi agar misi yang akan kalian laksanakan dapat berjalan aman dan lancar,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Pesulap Merah Bongkar Trik Pawang Hujan, Mbak Rara 'MotoGP Mandalika' Ingatkan Soal Karma

Yudo menambahkan, ada beberapa penekanan dalam misi kali ini. Salah satunya ia meminta prajurit yang diberangkatkan selalu fokus dalam bertugas dan mengidentifikasi semua resiko yang bisa muncul tiap saat.

“Jadikan keamanan dan keselamatan terbang dan kerja sebagai prioritas utama. Saya minta kalian selalu fokus pada misi dan patuhi semua prosedur dan ketentuan yang berlaku. Identifikasi semua resiko yang kemungkinan akan muncul dan laksanakan langkah mitigasi yang komprehensif,” ujarnya.

Selain itu, Yudo juga meminta jajarannya untuk selalu berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri atau KBRI. Para prajurit juga harus bekerja secara profesional dan selalu waspada dengan kondisi di Sudan.

“Laksanakan koordinasi dan komunikasi dengan Kemenlu. Atasan pertahanan dan jajaran KBRI serta pihak terkait di Sudan. Yakinkan kalian mendapatkan informasi terkini sehingga dapat melakukan tugas dengan baik. Selalu aware dan update terhadap situasi dan kondisi di lapangan,” tuturnya.

Lebih lanjut, Yudo menyampaikan ucapan terima kasih atas kepada prajurit yang telah bersedia dalam menjalankan misi kemanusiaan di Sudan di tengah momen libur Lebaran.

BACA JUGA :  World Bank Perkirakan Ekonomi China Akan Tumbang Hingga Tahun 2025, Sri Mulyani: Indonesia Bakal Kena Dampak

“Selaku pimpinan TNI saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan tinggi pada seluruh prajurit atas kesiapsiagaan kalian sehingga menjawab panggilan tugas meski suasana libur Idul Fitri. Saya bangga dan menaruh rasa hormat kepada kalian,” imbuhnya.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi mengatakan ratusan WNI akan dievakuasi ke Indonesia melalui Jeddah, Arab Saudi.

“Ini adalah evakuasi tahap 1 yang dipimpin langsung oleh Dubes RI di Karthoum,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi dalam pernyataan pers secara daring, Senin (24/4/2023).

Sebanyak 538 WNI yang dievakuasi itu terdiri atas 273 perempuan, 240 laki-laki, dan 25 balita. Retno mengungkapkan, WNI yang dievakuasi sebagian besar merupakan mahasiswa Indonesia dan pekerja migran Indonesia.

“Yang dievakuasi sebagian besar adalah mahasiswa Indonesia, pekerja migran Indonesia, karyawan perusahaan Indofood dan staf KBRI beserta keluarganya,” ungkap Retno.

Retno menuturkan saat ini para WNI tersebut sudah berada Kota Port Sudan. Rencananya, 538 WNI tersebut dibawa ke Jeddah, Arab Saudi, melalui jalur laut sebelum akhirnya dievakuasi ke Tanah Air. (BD)

BACA JUGA :  Perlahan Tapi Pasti, Delapan Perusahaan Swasta Siap Bangun IKN Sebelum Oktober 2023

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini