Perdebatan Antara Anies dan Luhut Soal Subsidi Mobil Listrik, Parlemen Eropa Tawarkan Jalan Tengah

0
106
Anggota Parlemen Eropa dari Uni Eropa melihat ada jalan tengah untuk menyudahi perdebatan antara Anies Baswedan dan Luhut Binsar Pandjaitan terkait program subsidi mobik listrik. Jalan tengah itu adalah transportasi massal bertenaga listrik. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Perdebatan sengit calon Presiden RI Anies Baswedan dengan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan seputar subsidi kendaraan listrik telah menyita banyak perhatian.

Anies mengatakan pemerintah harusnya fokus ke transportasi massal. Sebab, mobil listrik hanya bisa dijangkau kelompok tertentu saja. Transportasi massal juga dinilai lebih ramah lingkungan ketimbang mobil listrik.

Luhut secara tegas tidak setuju pernyataan Anies. Ia berkata pemerintah sudah melakukan hitung-hitungan terkait mobil listrik. Anies pun diminta agar tidak melawan tren global yang pro-kendaraan listrik.

Anggota Parlemen Eropa dari Uni Eropa melihat ada jalan tengah dalam perdebatan tersebut. Jalan tengah itu adalah transportasi massal dengan tenaga listrik.

Hal itu dijelaskan oleh Marian-Jan Marinescu yang memimpin delegasi Komite Transportasi dan Pariwisata di Parlemen Eropa.

“Elektrifikasi transportasi publik, terutama di kota-kota besar, akan mengurangi emisi ketimbang transportasi pribadi,” ujar Marinescu saat berkunjung ke Hutan Mangrove di Jakarta Utara, Rabu (17/5/2023).

Meski demikian, Marinescu menyorot bahwa subsidi kendaraan listrik memang penting, karena harganya diperkirakan akan naik pada tahun depan. Hal itu penting agar warga seperti di Jakarta bisa naik kendaraan listrik.

BACA JUGA :  Ketua Bapilpres Projo: Kunci Pertama Pada Pemilu 2024 Adalah Cawapres

“Subsidi untuk kendaraan-kendaraan listrik itu diperlukan, pada awal tahun depan harganya tidak akan terjangkau bagi masyarakat. Dan jika kamu melihat di kota Jakarta, jika kamu tidak punya skuter (motor matic), atau mobil, kamu tidak bisa bertemu satu sama lain, kamu tak bisa pergi kerja,” ujar Marinescu.

Ia pun menjelaskan demi mendukung konektivitas dan emisi rendah tersebut, maka negara-negara “harus mensubsidi kendaraan-kendaraan listrik” agar bisa terjangkau di banyak negara.

Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko menegaskan bahwa subsidi terhadap mobil listrik masih tetap jalan. Menurutnya, pemerintah sudah menyusun kebijakan subsidi mobil listrik yang memang perlu diteruskan.

Hal ini merespons adanya kritik yang dilayangkan oleh Anies Baswedan beberapa waktu lalu. Anies menilai subsidi kendaraan listrik tidak tepat jika menyasar mobil pribadi, dia condong subsidi diarahkan ke kendaraan transportasi umum.

Menanggapi hal tersebut, Moeldoko menegaskan bahwa kebijakan subsidi sudah jadi jalan yang ditetapkan pemerintah. “Jalan aja. Wong itu program pemerintah,” kata dia saat ditemui di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (15/5).

BACA JUGA :  Korlantas Setop Perpanjangan Penggunaan Pelat RF Karena Dianggap Arogan dan Diprotes

Moeldoko, yang juga menjabat swbagai Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), juga menegaskan bahwa subsidi mobil listrik untuk mendorong pengembangannya. Baik itu kendaraan pribadi, maupun kendaraan untuk transportasi umun.

“Pemerintah telah menyiapkam instrumen untuk pengembangan mobil listrik, (jadi) tetap jalan,” ujar Moeldoko. (BD)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini