RADAR TANGSEL RATAS – Meskipun pilpres akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024, tapi riuh pikuk persiapannya sudah berlangsung sejak 1 hingga 2 tahun belakangan. Dan sekarang bakal-bakal calon presiden yang akan berlaga sudah ada. Sejumlah parpol dan gabungan parpol pun mulai menjalin komunikasi politik untuk saling membangun koalisi.
Bicara, soal calon presiden yang bakal tampil di Pilpres 2024 nanti, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia periode 2014-2019, Fahri Hamzah, blak-blakan cerita soal modal minimal yang diperlukan seseorang untuk menjadi calon presiden dan wakil presiden. Hal itu dibeberkan Fahri dalam program “Your Money Your Vote” CNBC Indonesia, Rabu (24/5/2023) malam.
Awalnya, Fahri menuturkan bahwa seseorang yang hendak menjadi calon anggota DPR RI memerlukan modal di kisaran Rp 5 miliar hingga Rp 15 miliar.
“Tentu ada orang-orang kaya yang merem saja dia nggak perlu ke dapilnya, dia cuma kirim truk logistik, dia kirim uang, dia kirim segala macam, dan orang ini di DPR nggak pernah berbicara, nggak pernah menyatakan pendapat, tapi setiap tanggal 20 Oktober per lima tahunan dia dilantik. Kenapa? Karena uangnya banyak betul orang ini,” ungkapnya.
Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat Indonesia itu mengatakan hal tersebut merupakan peringatan bagi pemilu di Indonesia. Menurutnya, tidak ada lagi politik gagasan, melainkan politik logistik.
“Tapi kalau pilpres lebih gila, menurut saya. Di Indonesia ini kalau orang tidak punya uang Rp 5 triliun, nggak bisa nyapres dia. Sadar atau tidak,” tandas Fahri.
Ia lalu mencontohkan peristiwa yang ramai dibicarakan orang beberapa waktu lalu, yang berkaitan dengan pemilihan kepala daerah di DKI Jakarta tahun 2017.
“Ada calon gubernur yang menandatangani pinjaman di belakang layar puluhan miliar bahkan saya dengar sampai ratusan miliar untuk satu kepala daerah. Bagaimana dengan Republik Indonesia? Saya pikir 5 triliunan itu, minimal,” ujar Fahri.
“Dan itu kalau nggak uang pribadi ya. Itu uang yang dikumpulkan dari orang-orang yang di belakang nanti akan ada hubungan dengan power dan policy yang akan dibuat oleh negara dan pemerintah,” katanya lagi.
Bukan kali itu saja pernyataan Fahri yang mengagetkan publik. Beberapa waktu yang lalu pun, dalam program acara Gelora Talk ‘Meneropong Pengaruh Calon Wakil Presiden pada Pilpres 2024, Rabu (17/5/2023) sore, Fahri menyebut biaya pilpres 2024 mencapai Rp 100 triliun!
“Pilpres 2024 kira-kira biaya pemilihannya mencapai Rp 100 triliun. Begitu terpilih, selama 5 tahun kita gaji mereka dengan gaji yang besar. Kita kasih istana dan kita kasih pengawalan VIP. Itu semua sangat mahal, dan membebani anggaran negara setiap tahun,” ungkap Fahri. (BD)