Aduh! Harga Gula Dunia Meroket, Indonesia Harus Siap-Siap Kena Imbasnya

0
96
Berdasarkan data (Food and Agriculture Organization (FAO), indeks harga gula rata-rata mencapai 157,6 poin di bulan Mei 2023 naik 5,5% dari bulan sebelumnya. Adapun kenaikan indeks harga gula tersebut terjadi dalam empat bulan berturut. Indeks harga gula bahkan naik 37,3 poin atau 30,9% dibandingkan Mei 2022. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Beberapa waktu belakangan, harga gula dunia dikabarkan meroket. Berdasarkan laporan indeks harga pangan Food and Agriculture Organization (FAO), harga gula dunia pada April lalu naik 17,6 persen dibandingkan periode sebelumnya secara tahunan.

Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Putu Juli Ardika, mengungkapkan bahwa kenaikan harga gula dunia disebabkan oleh kondisi iklim yang terjadi di India saat ini.

Jumlah ekspor gula di India itu sendiri mengalami penurunan 50%, dari yang sebelumnya 12 juta ton menjadi 6 juta ton.
“Kenaikan karena kondisi iklimnya, sehingga di India itu turun ekspor, 12 juta menjadi sekitar 6 juta ton. Itu sudah mempengaruhi pemenuhan kebutuhan dunianya. Di beberapa tempat juga seperti itu,” tutur Putu Juli kepada wartawan di Hotel Ritz-Carlton Jakarta, Jumat (16/6/2023).

Menurut Putu, harga gula dunia sedikit mengalami peningkatan harga, terutama di bulan Juni. Tahun lalu harga gula dunia sekitar 18 sen per pound, tapi saat ini harga gula global sudah menginjak angka 26 sen per pound.

BACA JUGA :  Israel Terancam Sanksi FIFA Pasca Insiden Penembakan Gas Air Mata di Yasser Arafat Cup 2023

“Kalau dari gula internasional, kalau kita lebih banyak ke raw sugar. Sebelumnya kita lihat di akhir-akhir bulan ini, di bulan Mei-Juni, terutama di Juni ada peningkatan (harga) sedikit. Tahun lalu (harga gula dunia) ada di sekitar 18 sen per pound nya, sekarang masuk ke 26 sen per pound,” papar Putu Juli.

Sebagai informasi, data FAO menunjukkan, indeks harga gula rata-rata mencapai 157,6 poin di bulan Mei 2023 naik 5,5% dari bulan sebelumnya. Adapun kenaikan indeks harga gula tersebut terjadi dalam empat bulan berturut. Indeks harga gula bahkan naik 37,3 poin atau 30,9% dibandingkan Mei 2022.

Kenaikan indeks harga gula tersebut berdampak langsung terhadap harga gula di Indonesia. Pasalnya, Indonesia masih rutin mengimpor gula khususnya raw sugar atau gula mentah yang diolah di dalam negeri menjadi gula rafinasi untuk kebutuhan industri.

Putu Juli juga menjelaskan bahwa saat ini, permintaan gula rafinasi di dalam negeri rata-rata naik 5%, berbanding lurus dengan peningkatan industi makanan minuman.

BACA JUGA :  Prabowo Disebut-sebut Sedang Pertimbangkan Empat Nama untuk Posisi Menkeu, Sri Mulyani Tak Akan Dipilih?

“Kalau dari gula internasional ya, Kalau kita kan lebih banyak di raw sugar nya, raw sugarnya kita lihat, memang diakhir akhir bulan ini maksufnya di bulan mei tetutama di juni ini ada peningktan sedikit. Ya walaupun peningkatan di tahun lalu sekitar 18 (sen/dolar Amerika) per poundnya sekarang masuk sekitar 26 per poundnya,” ujarnya.

Sebagai catatan, untuk kebutuhan gula rafinasi tahun 2023 pemerintah sudah menetapkan sebanyak 3,6 juta ton. (ARH)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini