RADAR TANGSEL RATAS – Patung Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Sukarno akan segera dibangun di Kota Bandung, tepatnya di di GOR Taman Saparua, dan akan menjadi patung Bung Karno yang tertinggi di Indonesia.
“Monumen Plaza Bung Karno di Bandung ini akan menjadi monumen tertinggi di Indonesia, mungkin tertinggi di dunia. Ini akan menjadi ikon baru di Jawa Barat,” kata Ketua Yayasan Putra Nasional Indonesia Pamriadi, dalam acara peletakan batu pertama pembangunan monumen (27/6/2023).
Menurut Pamriadi, pembangunan patung ini dilakukan secara gotong royong, tanpa menggunakan uang negara atau daerah.
“Patung Bung Karno setinggi 22,3 meter ini, Insyaallah tidak dibiayai APBN dan APBD, tetapi mendapatkan donatur-donatur yang sangat cinta Bung Karno, terhadap perjuangan Bung Karno,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Pamriadi menjelaskan bahwa pembangunan patung membutuhkan anggaran Rp14,5 miliar, dengan ide datang dari akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB). Pembangunan monumen ditargetkan rampung dalam 3-4 bulan ke depan.
“Monumen Plaza ini akan dilakukan pembangunan pada awal Juli dengan membangun pertama adalah menata taman Plaza Bung Karno,” kata dia.
Di acara groundbreaking tersebut, hadir pula Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Berdasarkan keterangan Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono, Yayasan Putra Nasional tak terkait legal dengan PDIP. “Yayasan itu organisasi yang secara legal tidak ada kaitannya dengan PDI Perjuangan, walau pengurusnya ada yang terafiliasi dengan PDI Perjuangan,” kata Ono ketika dihubungi CNN Indonesia.
Sementara itu, Hasto yang menjadi penasihat pembangunan Monumen Bung Karno, menilai Kota Bandung memiliki sejarah khusus tentang Bung Karno.
“Dari Bandung ini, pemikiran Bung Karno ini membentang, dari society view bergerak ke national view dan worldwide view. Inilah cara pandang yang harusnya diwujudkan oleh para pemuda-pemuda Indonesia, khususnya Bandung ini,” ujar Hasto dalam sambutannya di acara tersebut, Rabu.
Sedangkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan monumen Bung Karno dibangun di Kota Bandung dengan didasarkan aspirasi dari masyarakat sehingga biaya pembangunannya pun berasal dari dana gotong royong masyarakat.
“Pembiayaannya pun datang dari masyarakat, total pembiayaannya Rp 15 miliar hasil gotong royong masyarakat dan pengusaha yang mencintai Bung Karno dan tentu kami fasilitasi,” kata Ridwan Kamil, seusai peletakan batu pertama.
Menurut Ridwan Kamil, alasan dipilihnya Taman Saparua sebagai lokasi pembangunan monumen karena letaknya yang dinilai strategis dan dikelilingi oleh sejumlah nama pulau di Indonesia yang dijadikan nama jalan seperti Jalan Jawa, Jalan Bali, Jalan Bali, hingga Jalan Kalimantan.
“Kalau ada yang nanya kenapa tempatnya di sini? Karena di sini kawasan Nusantara-nya Jawa Barat,” tuturnya. (ARH)